Pandji Pragiwaksono: Kecil Kemungkinan Penabrakan Affan Tidak Disengaja, saat Ini Rakyat Marah dan Terima Saja Kemarahan Kami!

Pandji Pragiwaksono: Kecil Kemungkinan Penabrakan Affan Tidak Disengaja, saat Ini Rakyat Marah dan Terima Saja Kemarahan Kami!

Munculnya tren Brave Pink ini ketika ada seorang ibu dengan kerudung warna pink viral dan menuai pujian di tengah aksi demonstrasi.--tangkapan layar x@Alhamdhulillaah

JAKARTA, DISWAY.ID - Komika Pandji Pragiwaksono buka suara soal aksi demonstrasi yang memakan korban jiwa.

Diketahui, driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan tewas dilindas mobil rantis Brimob pada aksi demonstrasi yang terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Barat pada Kamis 28 Agustus 2025 malam.

Pandji mengatakan jika kecil kemungkinan mobil rantis Brimob ini tidak sengaja menabrak driver ojol tersebut.

"Tadi malam Indonesia melihat sebuah mobil barakuda Brimob menabrak dan melindas seorang pemuda 21 tahun bernama Affan Kurniawan. Kalau dilihat dari videonya, kecil sekali kemungkinan mobil tersebut tidak sengaja menabrak Affan," ujar Pandji melalui akun media sosial X (Twitter) pribadi yang dikutip pada 29 Agustus 2025.

BACA JUGA:Simbol Perlawanan! Ojol Kibarkan Bendera One Piece di Depan Mako Brimob Kwitang

Pria kelahiran 1979 ini juga mengatakan jika brutalitas yang dilakukan aparat pada rakyat ini bukan sesuatu yang baru.

"Brutalitas aparat terhadap rakyat bukanlah sesuatu yang baru. Terjadi berulang-ulang, nama demi nama harus menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh pihak yang tidak seharusnya menghabisi orang yang harusnya dilayani dan dilindungi." kata Pandji.

"Saat ini kami tidak bisa diajak berdialog. Rakyat tidak bisa diajak berdialog. Saat ini kami marah. Terima saja kemarahan kami." lanjutnya.

Tak sampai situ, sebagai rakyat Pandji juga menuntut sesuatu atas terjadinya brutalisme aparat yang telah memakan korban tersebut.

"Kami menuntut sesuatu, sesuatu harus lahir dari kejadian ini. Sudah terlalu sering brutalisme aparat terhadap rakyat terjadi, sehingga ini sudah tidak bisa lagi jadi momen yang hanya menghasilkan turut berduka, turut kecewa, maaf. Sudah lewat masanya," tutur Pandji.

BACA JUGA:Inisial 7 Anggota Brimob Terduga Lindas Driver Ojol Affan Hingga Tewas Satu Berpangkat Kompol

Pandji merasa jika protes ini adalah bagian dari negara demokrasi, "Terlepas dari apakah Bapak-Ibu setuju atau tidak. Tapi protes adalah bagian dari negara demokrasi. Kalau nggak suka kami protes, nggak usah jadi bagian negara demokrasi,"

Karenanya, Pandji meminta kepada pihak yang mewakilkan rakyat ini agar bisa kembali menjalin hubungan baik untuk picu perubahan.

"Kepada Bapak-Ibu wakil rakyat, ini adalah kesempatan yang baik untuk kembali menjalin hubungan dengan rakyat, dengan menjadi pihak yang membantu memicu perubahan tersebut. Karena DPR melakukan kemitraan dengan kepolisian. Komisi tidak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads