bannerdiswayaward

Pesan Keras Kremlin ke Trump: Rusia Adalah Beruang, Bukan Macan Kertas!

Pesan Keras Kremlin ke Trump: Rusia Adalah Beruang, Bukan Macan Kertas!

Kremlin memberikan respons tajam terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Rusia sebagai “macan kertas.”--Times of India

JAKARTA, DISWAY.IDKremlin memberikan respons tajam terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Rusia sebagai “macan kertas.”

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Rusia tidak pantas disebut demikian, melainkan lebih tepat diibaratkan sebagai seekor beruang.

“Rusia bukanlah macan. Rusia lebih sering diasosiasikan dengan beruang. Tidak ada yang namanya paper bear, Rusia adalah beruang nyata,” kata Peskov dalam wawancara dengan harian bisnis RBK.

BACA JUGA:Kolaborasi RC Motogarage X Kremlin, Hadirkan Paket Ganteng Buat Anak Motor

Pernyataan itu muncul setelah Trump, usai bertemu Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, menyebut bahwa Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayahnya jika mendapat dukungan penuh dari NATO dan Uni Eropa.

Trump juga menilai Rusia tengah menghadapi “masalah ekonomi besar” sehingga layak disebut “paper tiger.”

Namun, Kremlin menolak klaim tersebut.

BACA JUGA:Vladimir Putin Selamat Dari Aksi Pembunuhan, Rusia: Ukraina Kirim Drone ke Istana Presiden Kremlin

Peskov menyebut ekonomi Rusia telah beradaptasi dengan kondisi konflik, tetap mampu memenuhi kebutuhan militernya, meski harus menghadapi tantangan akibat sanksi Barat.

Lebih jauh, ia menyinggung latar belakang Trump sebagai seorang pengusaha.

Menurutnya, sikap Trump juga dipengaruhi kepentingan ekonomi AS, khususnya dalam mendorong penjualan minyak dan gas dengan harga lebih tinggi.

BACA JUGA:Vladimir Putin Tak Senang Pacar Rahasianya Hamil? Orang Dalam Kremlin: Beliau Sudah Ada Cukup Banyak Anak!

Meski demikian, Peskov menekankan bahwa Presiden Vladimir Putin tetap menghargai upaya Trump dalam mencari solusi damai untuk konflik Ukraina.

Ia menggambarkan hubungan keduanya masih hangat, meski proses perundingan antara Moskow dan Washington berjalan lambat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads