bannerdiswayaward

Bertekad Nol Kematian DBD, Jakarta Mulai Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue

Bertekad Nol Kematian DBD, Jakarta Mulai Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue sebagai langkah strategis dalam memperkuat perlindungan masyarakat dari ancaman demam berdarah dengue (DBD).--Istimewa

BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Sebut Vaksin Kanker Buatan Rusia Sebagai Obat, Metodenya Berbeda

Data DBD

Dengue merupakan salah satu penyakit tropis dengan beban kesehatan tertinggi di dunia.

WHO mencatat kasus dengue meningkat drastis dari 505 ribu kasus pada tahun 2000 menjadi 14,6 juta kasus pada 2024.

Di Indonesia, beban ini semakin berat karena populasi besar, kepadatan tinggi, dan kondisi iklim tropis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Menurut Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K), Guru Besar FKUI, vaksinasi dengue menjadi salah satu langkah penting untuk memperkuat perlindungan masyarakat.

“Dengue bisa menyerang siapa saja, kapan saja, bukan hanya saat musim hujan. Karena itu, vaksinasi yang dipantau secara aktif akan membantu memastikan intervensi ini memberi dampak nyata dan berkelanjutan,” katanya.

BACA JUGA:Vaksin Kanker Buatan Rusia Bakal Diuji Klinis di Indonesia, Budi Gunadi: Kami Kirim Tim

Menuju Nol Kematian DBD 2030

Kementerian Kesehatan RI melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (STRANAS) 2021–2025 menargetkan penurunan kasus dan kematian akibat DBD secara signifikan.

Program pemantauan aktif di Jakarta menjadi bagian dari strategi nasional tersebut, sekaligus mendukung rencana global WHO untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada 2030.

dr. Fadjar Surya Mensing Silalahi, Plh. Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci.

“Keberhasilan pengendalian dengue tidak bisa dicapai pemerintah saja. Akademisi, sektor swasta, dan masyarakat perlu bersama-sama menjaga komitmen. Langkah Jakarta hari ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama bisa mempercepat pencapaian target nasional dan global,” jelasnya.

BACA JUGA:Mitos vs Fakta: Vaksin HPV Bisa Bikin Mandul Perempuan? Begini Kata Dokter

Selain Jakarta, program serupa juga akan diperluas ke beberapa daerah endemis lain seperti Palembang dan Banjarmasin.

Takeda, sebagai mitra swasta, menegaskan dukungannya.

dr. Arif Abdillah, Head of Medical Affairs Takeda, menyampaikan,“Kami berkomitmen mendukung Indonesia dalam melawan dengue. Pemantauan aktif vaksinasi adalah investasi jangka panjang untuk melindungi lebih banyak keluarga dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads