bannerdiswayaward

Pedagang Thrifting Khawatir Omzet Anjlok 80 Persen Jika Produk Impor Diganti Barang Lokal

Pedagang Thrifting Khawatir Omzet Anjlok 80 Persen Jika Produk Impor Diganti Barang Lokal

Pedagang Thrifting saat menyampaikan aspirasi ke BAM DPR-Anisha -

JAKARTA, DISWAY.ID — Pedagang barang bekas (thrifting), Rifai Silalahi mengaku tidak mempermasalahkan rencana pemerintah mengganti peredaran produk impor dengan produk lokal.

Meski begitu, ia meragukan kebijakan tersebut bisa langsung diterima pasar.

“Kalau dibilang mengganti dengan produk lokal, sebenarnya kami tidak keberatan. Tapi pertanyaannya: apakah ini akan diterima masyarakat? Kan butuh penyesuaian juga,” ujar Rifai saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 19 November 2025.

BACA JUGA:Harusnya Sudah Bisa Bicara, Ketua IDAI Bongkar Fakta Anak-Anak Sekarang Banyak yang Speech Delay

Rifai khawatir, jika beralih menjual produk lokal, omzet pedagang thrifting bisa anjlok drastis hingga 80 persen.

“Ada kekhawatiran penurunan omzet. Karena bagaimanapun, ini perubahan perilaku (konsumen). Sekitar 80 persen pasti menurun,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa produk thrifting dan produk lokal memiliki segmen pasar yang berbeda dan tidak dapat disamakan.

Thrifting, kata Rifai, menawarkan keunikan dan eksklusivitas—satu barang satu model—sedangkan produk lokal mengandalkan ketersediaan stok dalam ukuran dan warna lengkap.

“Kalau baju baru (produk lokal) ukuran M, L, XL pasti ada. Warnanya bisa pilih. Di thrifting nggak ada. Jadi sebenarnya nggak bisa dibandingkan. Tapi keduanya bisa saling melengkapi kebutuhan konsumen,” tambahnya.

BACA JUGA:Tanggul Pantai Mutiara Kian Mengkhawatirkan, Permukaan Air Laut Nyaris Sejajar Puncak Dinding Beton

Sementara itu, pemerintah berencana menggantikan produk impor bekas dengan produk buatan dalam negeri.

Saat ini, sekitar 1.300 merek lokal disiapkan untuk menjadi pemasok pengganti, mencakup kategori pakaian, tas, sepatu, hingga sandal.

“Per hari ini saya sampaikan ke Pak Mendag, kita sudah mengonsolidasikan kurang lebih 1.300 brand lokal,” ujar Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads