TNI Tambah 150 Batalyon Teritorial Tiap Tahun, Menhan Sjafrie: Bukan Ambisi Teritorial, Tapi..
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa TNI berencana untuk membangun 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan -disway.id/Anisha Aprilia -
JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa TNI akan terus memperkuat struktur pasukan dengan membangun 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan setiap tahun.
Program ini telah dimulai sejak 2025 dan akan menjadi agenda berkelanjutan dalam memperkuat pertahanan nasional.
Usai menghadiri rapat kerja tertutup bersama Komisi I DPR RI pada Senin, 25 November 2025, Sjafrie menegaskan bahwa pembangunan kekuatan teritorial ini sudah berjalan dan menunjukkan perkembangan signifikan.
BACA JUGA:Ganti Pelatih! Nadiem Tak Lagi Pakai Jasa Hotman Paris, Tunjuk Pengacara Tom Lembong
BACA JUGA:Pelibatan Masyarakat Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku MBG
“Sejak 2025, kita telah memulai pembangunan kekuatan ini. Saat ini kita sudah memiliki 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan, dan jumlah ini akan ditingkatkan dengan tambahan 150 batalyon setiap tahun,” ujarnya.
Sjafrie mengatakan, ada 514 kabupaten dan aset vital nasional yang punya pengaruh besar terhadap kedaulatan negara.
Untuk itu, Sjafrie menilai, pemerintah dituntut memperkuat TNI.
"Di mana kita ketahui ada 514 kabupaten yang tersebar di wilayah nasional. Dan juga terdapat industri strategis yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kedaulatan negara. Ini juga memerlukan perhatian dari kita sehingga kita memang dituntut untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia," jelas Sjafrie.
Menurut Sjafrie, pembangunan ini bukan untuk kebutuhan ambisi teritorial, tetapi demi menjaga keutuhan, pengamanan, dan menyelamatkan kepentingan nasional.
BACA JUGA:Guru Hadapi Masalah saat Siswa Ngaku-Ngaku Anak Pejabat, Ketua PGRI Dorong UU Perlindungan Guru
"Ini tentunya tidak dimaksudkan untuk kebutuhan ambisi teritorial, tetapi semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional," imbuh Sjafrie.
"Serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
