Biden Ajak Negara G7 Tolak Emas Rusia Sebagai Sanksi Tambahan atas Invasinya, Bagai Mana Sikap Indonesia?

Biden Ajak Negara G7 Tolak Emas Rusia Sebagai Sanksi Tambahan atas Invasinya, Bagai Mana Sikap Indonesia?

Presiden Amerika Serikat Joe Biden ajak negara G7 tolak emas Rusia yang menambah daftar sanksi berbagai produk Rusia. -twitter@xupochuan1-

 

 

JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Amerika Serikat Joe Biden ajak negara G7 tolak emas Rusia yang menambah daftar sanksi berbagai produk Rusia.

Ajakan ini tuliskan oleh Biden di akun twitternya yang menuliskan bahwa G7 akan mengumumkan akan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar Amerika untuk Rusia.

Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa kelompok G7 akan mengumumkan larangan impor emas Rusia akan menjadi sanksi tambahan terhadap Moskow akibat konflik di Ukraina.

BACA JUGA:Sirkuit Jakarta E-Prix Tidak Diperbolehkan Untuk Balap Motor yang Digelar Kapolda, Ini Alasan IMI

BACA JUGA:AKP Denny Catur Ungkap Kronologi Kecelakaan Horor di Tol Cipularang, Semua Berawal dari Bus Rem Blong

Seiring dengan ajakan ini, salah seorang pejabat pemerintah Amerika yang tidak disebutkan namanya mengakatan bahwa G7 akan mengumumkan larangan impor emas Rusia pada 28 Juni mendatang.

Selain itu negara G7 juga akan berjanji untuk membantu Ukraina tanpa batas waktu dan dilakukan secara langsung.

Dalam pernyataanya, negara-negara G7 akan terus menawarkan dukungan baik keuangan, kemanusiaan, militer dan diplomatik ke Ukraina.

KTT G7 yang sedang berlangsung di Jerman diharapkan akan menghasilkan setidaknya empat pernyataan bersama bersama terkait konflik Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA:Netizen Sebut Park Bo Gum Pria Idaman Setelah Sikap Manisnya ke Lisa Blackpink dan V BTS

BACA JUGA:Putin Pertama Kali Keluar Kandang Setelah Invasi Ukraina, Kunjungi 2 Negara Sebelum Sambut Presiden Jokowi

Dilansir dari tass.com, agenda dalam KTT G7 ini diharapkan fokus pada situasi di Ukraina dan konsekuensi dari sanksi anti Rusia.

Wakil juru bicara pemerintah Jerman Christiane Hoffmann mengatakan sebelumnya bahwa Presiden Ukraina Vladimir Zelensky akan mengambil bagian dalam KTT G7 melalui tautan video pada 27 Juni.

Akan tetapi masih belum ada pernyataan sikap dari pemerintah Indonesia meskipun Presiden Joko Widodo juga ikut ambil bagian dalam KTT G7 ini.

Dilansir dari kemlu.go.id, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina.

BACA JUGA:Biaya Balik Nama Kendaraan Motor Berserta Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Sekjen Gerindra Singgung Adab Politik Tokoh yang Dibesarkan Partai, Malah Bersaing Demi Jabatan

Selain itu juga dengan secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia.

“Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya,” ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA:Pelatih Borneo FC Milomir Seslija Ogah Kendor Lawan RANS Nusantara FC: Ini Pertaruhan Gengsi!

BACA JUGA:Jokowi dan Ibu Iriana Disambut Antusias Ratusan WNI di Munich

Rencananya Presiden Jokowi dan rombongan juga akan mengunjungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Ukraina, kemudian Presiden Rusia, Vladimir Putin di Rusia.

Dalam kedua kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo membawa misi untuk membangun perdamaian dan membuka ruang dialog sesegera mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads