Dugaan Aliran Dana ACT ke Kelompok Teroris Al-Qaeda di Usut Densus 88

Dugaan Aliran Dana ACT ke Kelompok Teroris Al-Qaeda di Usut Densus 88

Dugaan aliran dana ACT ke kelompok teroris Al-Qaida di usut Densus 88.--

JAKARTA, DISWAY.ID – Dugaan aliran dana ACT ke kelompok teroris Al-Qaida di usut Densus 88 dan organisasi lainya.

Hal ini diungkapkan oleh Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar bahwa Densus 88 secara intensif sedang bekerja mendalami transaksi-transaksi tersebut.

Menurut Kombes Pol Aswin pihaknya telah menerima laporan hasil temuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai hal tersebut.

Kerena hal tersebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri segera menindak lanjuti dan saat ini sedang mengusut dugaan adanya aliran dana dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengalir ke kelompok teroris Al-Qaeda.

BACA JUGA:300 Rekening Milik ACT Diblokir PPATK Setelah Sebelumnya 60 Rekening, Total Transakasi Lebih Rp 1 Triliun

BACA JUGA:Ducati V21L Bakalan Ramaikan MotoE Tahun Depan, Targetkan Samai Catatan Waktu Moto2

Aliran dana ACT didiga tak hanya ke kelompak Al-Qaeda, namun juga terindikasi ke beberapa negara yang aktivitas terorismenya terbilang memiliki status risiko tinggi.

“Karena adanya aliran dana ke beberapa wilayah (negara) beresiko tinggi yang merupakan hotspot aktivitas terorisme,” kata Aswin.

Aswin menyatakan pihak Densus 88 akan melakukan pendalaman terhadap segala laporan dari temuan PPATK.

Sebelumnya PPATK melaporkan bahwa diduga dana ACT ada yang mengalir ke organisasi teroris.

BACA JUGA:Nathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Gegara Sering Konflik dengan Putri Delina?

BACA JUGA:Mas Bechi Gagal Ditangkap, Kiai Mukhtar Jombang Berjanji Akan Antar Langsung Anaknya ke Polda Jatim

PPATK menduga adanya indikasi aliran dana dari ACT mengirimkan dana ke kelompok yang berada di negara dengan risiko tinggi terorisme.

“Hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak yang, ini masih diduga ya, patut diduga terindikasi pihak, yang bersangkutan pernah ditangkap,” ujar Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: