Kondisi Shinzo Abe Setelah Ditembak dengan Senjata Rakitan dari Belakang

Kondisi Shinzo Abe Setelah Ditembak dengan Senjata Rakitan dari Belakang

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak dengan senjata rakitan dari belakang pada Jumat pagi di Nara.-Tangkapan Layar/Youtube/TheStraitsTime-disway.id

Kekerasan politik jarang terjadi di Jepang, selain itu negara itu juga memiliki peraturan kepemilikan senjata yang ketat.

Pada tahun 2007 mayor Nagasaki ditembak dan dibunuh oleh gangster Yakuza. 

BACA JUGA:Terbongkar! Densus 88 Sebut Aliran Dana ACT Diduga Masuk Rekening Kelompok Teroris, Laporan PPATK Diperdalam

BACA JUGA:Tiongkok Ungkap Amerika adalah Ancaman Terbesar Perdamaian Dunia, Buntut Laporan FBI dan M15

Ketua Partai Sosialis Jepang dibunuh dalam sebuah pidato pada tahun 1960 oleh seorang pemuda sayap kanan dengan pedang pendek samurai.

"Saya pikir itu petasan pada awalnya," kata seorang pengamat.

Airo Hino, profesor ilmu politik di Universitas Waseda, mengatakan penembakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang.

"Belum pernah ada yang seperti ini," katanya.

BACA JUGA:Ini Bagian Daging Kambing yang Disukai Nabi Muhammad, Selain Enak Baik Juga untuk Kesehatan

BACA JUGA:Perpanjangan STNK Wajib Lolos Uji Emisi, Ditlantas Polda Metro Jaya Bocorkan Mulai Berlakunya

Polisi mengatakan tersangka penembak adalah warga Nara dan pihak media Jepang mengatakan dia pernah bertugas di militer Jepang.

Dilansir dari reuters.com, dalam karier politiknya Abe menjabat dua periode sebagai perdana menteri Jepang dan mengundurkan diri pada 2020 dengan alasan kesehatan yang memburuk.

BACA JUGA:Ronaldo Terlanjur Kecewa dengan MU, Ternyata Masih Lapar Ballon d'Or

BACA JUGA:Rusia Berikan Komentar Menohok Atas Mundurnya Boris Johnson dari PM Inggris, 'Badut Dodoh Telah Pergi’

Namun dia tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, mengendalikan salah satu faksi utamanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads