Penembakan Antar Polisi Gunakan Senjata Jenis Glock dan HS, Jasad Tergeletak di Dekat Tangga
Profil Kombes Budhi Herdi Susianto, yang dinonaktifkan usai tereret kasus Brigadir J Foto: Instagram/ @kapotles_metro_jakarta_selatan-m.ichsan-
BACA JUGA:Mantan Kepala SMP di Tangerang Selatan Ditahan, Kejari Usut Dugaan Korupsi Dana PIP
BACA JUGA:Ramai Soal Pemakaian Masker Lagi, Kemenkes: Ayo Kita Ikuti Saja Aturan yang Ada
Kombes Budhi kembali menegaskan kronologi kejadian setelah berada di kamar karena lelah pulang dari luar kota, ibu sempat tertidur, dan tidak diketahui Brigadir J tiba-tiba masuk melakukan pelecehan.
Ibu sempat teriak minta tolong kepada personil lain yang ada di rumah tersebut.
Teriakan ini membuat Brigadir J panik dan mendengar suara langkah turun, yaitu Bradha E.
"Bradha E melihat Brigadir J keluar dari kamar dan bertanya ada apa, justru disambut dengan tembakan," tambah Kombes Pol Budhi.
BACA JUGA:Putin Teken Dekrit, Warga Ukraina Boleh Ganti Kewarganegaraan Rusia, Kyiv Murka!
BACA JUGA:Apa Kata Jokowi Soal Peristiwa Baku Tembak di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri?
"Kalau dilihat di TKP ada 7 titik tembakan di tembok tangga yang bentuk leter L. Kami juga menemukan berdasarkan hasil otopsi sementara ada 7 luka tembak masuk, 6 luka tembak keluar dan 1 proyektil bersarang," ungkapnya.
Untuk senjata yang digunakan, Bradha E menggunakan senjata Glock 17 dengan magazine 17 butir peluru dan tersisa 12 peluru, sedangkan Brigadir J menggunakan senjata jenis HS 16 dan tersisa 9 peluru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: