Polisi 'Sukses' Buat Bingung Masyarakat Soal Kasus Brigadir J, Eks Kadiv Humas Polri: Kita Juga Bingung Kok
Mantan Kadiv Humas Polri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi bingung dengan Polisi yang Lama Mengungkap Kasus Brigadir J-Polisi Ooh Polisi-YouTube Channel
"Gitu loh mas menurut saya, saya yakin pasti itu bahannya karena bahan yang dari itu tadi penganiayaan, hasil otopsi kan belum ada. Berarti itu belum dipakai dasar-dasar untuk bagaimana skenario rekonstruksi itu kan. Jadi rekonstruksi yang kemarin itu seakan-akan meneruskan dulu yang sudah ada," tuturnya menambahkan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Souvenir Pernikahan Ramah Lingkungan, Gak Kalah Keren dan Berguna Banget!
BACA JUGA:Usai Periksa 6 Ajudan Ferdy Sambo, Komnas HAM Kuat Menduga Brigadir J Ditembak dari Jarak Dekat
Kemudian Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Susno Duadji yang juga sedang berbincang dengan Aryanto Stuadi dan Eks Kadensus 88 Irjen Pol. (Purn) Bekto Suprapto mengatakan apabila banyak publik yang menghujat polisi juga tidak boleh disalahkan.
"Yang disangkal publik itu tembak-menembak, loh kok rekonstruksinya tembak-menembak. Mestinya buktikan dulu tembak-menembaknya," tutur Susno Duadji.
Setelahnya Bekto menilai saat ini kondisinya memang telah membuat masyarakat dan purnawirawan pun ikut bingung.
Bekto lalu meminta saran ke Aryanto Sutadi terkait kasus tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA:Jokowi Ikutan Urusi Citayam Fashion Week, Ini Arahan Presiden ke Kepolisian
BACA JUGA:Jelang Autopsi Ulang, Makam Brigadir J Dijaga Siang Malam bahkan saat Hujan Angin Kencang
"Jadi gimana, polisi sudah berhasil buat bingung masyarakat? Tapi benar, kita juga bingung, yang mengikuti setiap hari juga bingung, apalagi masyarakat yang ngikutin dari medsos, bingung lah," papar Aryanto.
"Saran saya, jangan sampai polisi itu konyol jadi hancur lebur hanya gara-gara melindungi suatu yang diduga ditutup-tutupi, siapa yang menduga ditutup-tutupi? Masyarakat, DPR, presiden,jangan ditutup-tutupi. Makanya saran saya, polisi sekarang harus pandai untuk menunjukkan bahwa tidak menutup-nutupi. Buka keterangan untuk mendukung apa yang telah ditemukan oleh polisi gitu, kalau memang selama ini belum diketemukan motif ataupun skenario dari itu, ya jangan diumumkan dulu." tutupnya.
Sebelumnya, Bekto Suprapto menjelaskan jika otopsi ulang jenazah Brigadir J bukanlah hal main-main.
Pasalnya lanjut Bekto Suparapto, otopsi ulang ini bisa menjawab keraguan dari kasus tewasnya seseorang.
BACA JUGA:3 Makanan Ini Diklaim Bisa Pulihkan Cacar Monyet, Apa Saja?
BACA JUGA:Masjid Eril Dibangun dari Hasil Ngemis Ridwan Kamil? Gubernur Jawa Barat: Biasakanlah Tabayyun...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: