Bunker Rp 900 Miliar di Tengah Transaksi Rekening Brigadir J ke Ajudan Ferdy Sambo

Bunker Rp 900 Miliar di Tengah Transaksi Rekening Brigadir J ke Ajudan Ferdy Sambo

Ferdy Sambo Hanya Bisa Diberhentikan Oleh Jokowi---Istimewa

BACA JUGA:GIIAS 2022: Batch 2 Hino Telematics Safety Driving Competition 2022, Rekor Peserta Terbanyak dari MURI

BACA JUGA:Bejat! Pelatih Taekwondo Cabuli Muridnya Selama 6 Tahun, Polisi: Pelaku dan Korban Sebelumnya Pernah Pacaran

“Keingintahuan masyarakat besar terhadap pemberitaan yang ada. Ini diawali dengan terbongkarnya kebohongan yang diskenariokan Ferdy Sambo. Wajar ketika masyarakat memiliki referensi lain meski faktanya belum menjadi dasar dan bukti hukum,” jelas Syamsul Arifin kepada Disway.id

“Ya ada kesamaan dengan informasi yang disampaikan akun itu dengan alur cerita polisi tembak polisi di awal ya. Kalau soal bunker bangka Rp 900 miliar bagi saya gak kaget. Ada baiknya Polri bisa menyampaikan hal ini. Tentu soal kebenarannya,” jelas Syamsul.

Sebab angka Rp 900 miliar itu begitu besar.

"Apa iya sudah disita, apa benar ada dalam bunker itu. Seperti yang saya katakan di awal, ke kepoan publik ini yang harus diluruskan. Kalau tidak disampaikan, muncul kecurigaan-kecurigaan lain,” paparnya.

BACA JUGA:Bunker Sambo Rp 900 Miliar

BACA JUGA:Soleman Ponto Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Makin Suram, Cari yang Paling Cocok

Aliran dana terhadap rekening dari pihak yang terlibat dalam tewasnya Brigadir J telah disuaraka oleh Kamaruddin beberapa waktu dan mengatakan bahwa seharusnya melibatkan PPATK. 

“Informan saya menyampaikan demikian. Maka ini perlu ditelusuri lagi fakta-faktanya,” terang Kamaruddin, Rabu, 17 Agustus 2022.

Pihaknya telah menyampaikan hilangnya Rp 200 juta uang miliki Brigadir J hal ini ke Bareskrim, Dit Tipidum dan Dit Krimsus Polri.

BACA JUGA:California Scents Pewanggi Mobil Asli Amerika dari Laris Candra Meluncur di GIIAS 2022

BACA JUGA:Kolaborasi Hyundai Stargezer dengan The Punten Lahirkan The Story of A Rising Star di GIIAS 2022

“Kami sudah bertemu dan melakukan rapat. Mereka meminta saya untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya ke Polisi,” kata dia.

Namun Kamaruddin menegaskan, pada posisi ini sulit membedakan, mana polisi yang bekerja benar untuk kepentingan rakyat, mana polisi yang hanya bekerja untuk kepentingan kelompoknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: