8 Tahun Rezim Jokowi Bikin Gaduh Sampai Muncul Kasus Brigadir J, Ustaz Yahya Waloni: Bukan Agamanya..
Ustaz Yahya Waloni Kritik Keras Rezim Jokowi---YouTube Channel
JAKARTA, DISWAY.ID - Hampir satu dekade masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia disebut banyak membuat kegaduhan.
Hal itu disampaikan seorang pendakwah Islam, bernama Ustaz Yahya Waloni dalam ceramahnya beberapa hari yang lalu.
Ustaz Yahya Waloni juga menyinggung, di rezmi Jokowi juga muncul kasus baru yang pada akhirnya menjadikan publik sangat geger.
BACA JUGA:Ini Profil Irjen Slamet Uliandi, Jenderal Bintang Dua yang 'Seret' Ferdy Sambo ke Mako Brimob
BACA JUGA:Ada Kedekatan 'Khusus' Antara Ferdy Sambo dan Slamet Uliandi, Dokumen Refly Harun Bongkar Semuanya
Kasus yang dimaksud Ustaz Yahya Waloni yakni adanya kasus pembunuhan seorang ajudan bernama Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Ustaz Yahya Waloni menyampaikan ceramah itu dalam sebuah video berjudul "GEMPAR.! TERBARU USTADZ YAHYA WALONI EMOSI BIKIN FERDY SAMBO KETAKUTAN 8 TAHUN REZIM JKW BIKUN GADUH" yang diunggah oleh kanal YouTube PIM CHANNEL pada Sabtum 27 Agustus 2022.
Berikut ini detail ucapan Ustaz Yahya Waloni mengenai rezim Presiden Jokowi dan pembahasan terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
"Apa yang terjadi sepanjang rezim ini memerintah, hampir satu dekade, 8 tahun pemerintahan Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla sampai Bapak Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, yang terjadi adalah kegaduhan demi kegaduhan di masyarkat," ucap Yahya Waloni.
BACA JUGA:5 Makanan untuk Perbaiki Fungsi Ginjal yang Jarang Diketahui, Buruan Dicoba Yuk
BACA JUGA:7 Gejala Pertanda Munculnya Kanker Prostat, Berikut Cara Pengobatannya
"Dan sampai akan mengakhiri pemerintahannya, kegaduhan terjadi, polisi (Brigadir J) meninggal dunia. Tidak kita menunjukkan kalau ini Brigadir J agamanya Kristen, tidak. Kita membahas Habluminannas, biar bagaimana pun kalau kita tidak saudara se-iman setidak-tidaknya kita bersaudara sesama anak bangsa," sambungnya.
Mantan tersangka dugaan kasus ujaran kebencian berdasarkan SARA itu mengaku terus mengikuti perkembangan dari kasus pembunuhan Brigadir J.
Kasus yang melibatkan jenderal bintang dua Ferdy Sambo itu disebut sangatlah miris, terlebih saat melihat profesi dari kedua orang tua korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: