Kemiripan Skenario KM 50 dan Penembakan Brigadir J Dibongkar, Fadli Zon Seret Ferdy Sambo: Kita Berdosa
Anggota DPR RI, Fadli Zon beberkan situasi setelah penembakan 6 Laskar FPI--Tangkapan layar/YouTube Refly Harun
"Ini menurut saja jelas, ketidakadilan dan pelanggaran terhadap konstitusi, kalau kita lihat rasa keadilan boleh saja mereka berpikir bahwa ini sudah lewati kasasi. Tapi jangan sampai ini menjadi sebuah peradilan sesat, jadi kalau peradilan sesat kini semua ini berdosa biarkan ini terjadi," tandasnya.
Di sisi lain, Mantan imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq juga sempat menyinggung skenario palsu tragedi KM 50.
Menurut Habib Rizieq, skenario palsu KM 50 sudah gagal karena kejanggalannya terbongkar.
Habib Rizieq bercerita, kegagalan skenario KM 50 tersebut sudah terlihat saat ada konfrensi pers di Polda Metro Jaya.
BACA JUGA:Kejutan Vicky Prasetyo di Hari Ulang Tahun Pinkan Mambo Heboh, Sosok Pria Simpanan 'G' Terbongkar?
"Di sana di katakan, semua mobil berisi 10 laskar FPI, setelah pepet-pepetan di jalan, turun dari mobi lalu serang petugas dengan aneka senjata tajam dan senjata api, sehingga petugas bela diri dengan menembak mati 6 Laskar FPI,sedang yang 4 melarikan diri. Ini versi polisi" ujar Habib Rizieq.
Habib Rizieq meyakini konferensi pers di Polda Metro Jaya itu bohong.
"Sebar hoaks, sebar fitnah, kenapa? sebab bahwa mobil syuhada berisi hanya 6 orang Laskar bukan 10. Dari mana kita tahu? panglima Laskar sebelum berangkat mengecek," ucap Habib Rizieq, dilansir dari YouTube Muhibbin Ulama, pada 13 November 2022.
"Bahkan bukan hanya memeriksa penumpang, tapi memeriksa posisinya," tandasnya.
BACA JUGA:AHM Ikut Turing dan Pameran Kendaraan Listrik G20
Maka dari itu, menurut Habib Rizieq sebelum berangkat sudah punya peta dan data di mobil.
Kemudian Habib Rizieq juga mengungkapkan kebohongan soal berita Laskar FPI membawa senjata.
"Senjata tajam dan senjata api yang dipamerkan di siaran pers KM 50 di Polda Metro Jaya hanya berdasarkan kesaksian tunggal sepihak dari polisi, itupun tanpa uji balistik," ucap Habi Rizieq.
Habib Rizieq juga menekankan harusnya senjata api tersebut diuji balistik agar bisa mengetahui siapa pemiliknya.
"Tahu-tahu disebut punya Laskar FPI, siapa saksinya? jadi kalau polisinya cerdas andai kata FPI bawa senjata, bergitu mereka sergap lalu mereka bunuh, mereka rekam dulu. Rekam mobilnya, buka pintunya, ada barang apa di dalam nah itu baru percaya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: