Perwira Polisi di Ditreskrimsus Polda Banten Jadi Korban Pengeroyokan, Salah Satu Pelakunya Seorang ASN

Perwira Polisi di Ditreskrimsus Polda Banten Jadi Korban Pengeroyokan, Salah Satu Pelakunya Seorang ASN

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.-ist-

SERANG, DISWAY.ID-- Seorang perwira polisi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang.

Salah satu dari terduga pengeroyakan, diketahui merupakan seorang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Sedangkan kasus pengeroyokan diduga disebabkan ketersinggungan sejumlah pelaku hingga mendatangi rumah korban.

BACA JUGA:Polisi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan dan Pembuangan Mayat di Kolong Tol Becakayu

BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Pahanya Dipegang-Pegang Brigadir J, Diungkap Jelas Oleh Benny Ali

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan korban berinisial MD (37) dan berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).

“Korban telah membuat laporan polisi pada Senin (5/12) kemarin,” ujar Shinto, Selasa 6 Desember 2022.

Shinto mengatakan kasus pengeroyokan tersebut terjadi pada Senin 5 Desember 2022 kemarin di rumah korban di daerah Ciracas, Kota Serang.

“Dugaan pengeroyokan itu terjadi di rumahnya di Ciracas Kota Serang,” kata Shinto seperti telah tayang di Radar Banten (Disway National Netrwork).

Shinto membenarkan, dari tiga pelaku satu diantaranya merupakan ASN berinisial ZW (36). Ketiganya kata Shinto telah melakukan pengeroyokan dengan menggunakan tangan kosong dan alat berupa gagang sapu.

BACA JUGA:Pemain Maroko Sujud Syukur Lolos 8 Besar Piala Dunia 2022, Netizen Tanya Indonesia Kapan

BACA JUGA:ART Gondol Logam Mulia Majikan 100 Gram, Ditangkap Usai Jual Curiannya Rp 78 Juta

“Akibat pengeroyokan itu korban alami luka pada bagian hidung, mulut, pipi dan tangan dan saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Serang,” ungkap Shinto.

Shinto menjelaskan korban dengan ZW saling kenal dan masih memiliki hubungan keluarga. Pemicu pengeroyokan tersebut dikarenakan kesalahpahaman dalam komunikasi antara EW istri dari ZW tentang iklan usaha korban yang naik di salah satu radio sehingga menimbulkan ketersinggungan pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: