Erma Oktavia: General Manager PT SAI Tak Takut Aturan Pemerintah Indonesia

Erma Oktavia: General Manager PT SAI Tak Takut Aturan Pemerintah Indonesia

Erma Oktavia menyebut jika seorang General Manager PT SAI Apparel Industries tak takut dengan aturan pemerintah Indonesia-Foto/Tangkapan Layar/TikTok/Serikat Pekerja Nasional/Infogrobogan.id-

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang menyayangkan kerjadian tersebut terjadi di perusahaan itu.

Ia mengklaim telah melakukan koordinasi dengan Disnaker Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA:Viral Manajer Produksi PT SAI Ngatain Karyawan 'Gila', Mbak Erma: Ketidakadilan Memihak Jabatan!

Ia meminta adanya pengawasan mengenai masalah uang lembur karyawan PT SAI Apparel yang belum dibayarkan.

“Atas pemberitahuan tersebut kami langsung berkoordinasi dengan Disnaker Provinsi Jawa Tengah agar segera menurunkan Pengawasan Ketenagakerjaan untuk melakukan pemeriksaan langsung ke perusahaan,” kata Haiyani Rumondang dalam keterangan resminya.

Pekerja Siap Menghormati Peraturan Perusahaan

Haiyani membenarkan adanya insiden cekcok antara atasan seorang TKA India dengan karyawan.

Saat itu, dari video viral yang beredar, para karyawan PT SAI meminta hak uang lembur yang tak dibayarkan selama berbulan-bulan.

Namun atasan berstatus TKA itu mengeluarkan kata-kata berbau intimidasi. Kata Haiyani, atasan itu disebut sudah meminta maaf.

“Pihak TKA telah meminta maaf dan pemilik akan dipanggil Polres Grobogan. Sementara pekerja menyatakan akan menghormati peraturan perusahaan yang berlaku,” kata Haiyani.

Perusahaan Janjikan Bayar Uang Lembur Karyawan

Haiyani melanjutkan, dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya pelanggaran mengenai pembayaran upah lembuh yang tak dibayarkan PT SAI.

Kendati begitu, Haiyani menjelaskan jika perusahaan akan siap membayarkan hak lembur yang tak dibayar beberapa bulan itu.

“Pihak perusahaan juga sudah menyatakan akan membayar kekurangan upah lembur tersebut, terhitung 5-6 hari sejak hari pemeriksaan,” jelasnya.

“Kami meminta semua pihak untuk mengedepankan dialog sosial manakala ada masalah ketenagakerjaan di lingkungan kerjanya,” tegas Haiyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: