Keterlibatan Kuat Maruf Dalam Penembakan Brigadir Yosua Diungkap Hakim

Keterlibatan Kuat Maruf Dalam Penembakan Brigadir Yosua Diungkap Hakim

Kuat Maruf.-Bambang Dwi Atmodjo/Disway.id-

BACA JUGA:Ternyata Sederet Buah Ini Bisa Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Loh

BACA JUGA:Ngiler saat Tidur, Kenapa Ya? Ini Dia Penyebabnya

“Kemudian setelah korban Yosua Hutabarat masuk oleh Ferdy Sambo dipegang leher belakangnya serta di dorong tubuh nya ke depan,” ucap hakim.

Hakim mengatakan, Ferdy Sambo memerintahkan Yosua untuk ‘jongkok’ korban yang tidak merasa tahu masalahnya mengatakan ‘ada apa ini’ sambil kedua tangannya diangkat tetapi Ferdy Sambo berteriak ‘Woy Kau Tembak’ Kau Tembak Cepat, Cepat Kau Tembak’ 

“Sehingga Richard Eliezer menembakkan 3 sampai 4 kali senjatanya yang mengenai dada korban, kemudian badan Yosua terjatuh tertelungkup,” ungkap hakim.

Majelis hakim menambahkan, bahwa Ferdy Sambo maju ke depan sambil memegang senjata api jenis Glock miliknya kemudian langsung menembakkan ke arah kepala bagian belakang korban. 

“Selanjutnya Ferdy Sambo telah maju juga ke depan dan menembak senjata Glock miliknya ke arah kepala bagian belakang korban (Yosua Hutabarat),” ujar hakim.

BACA JUGA:Vonis Mati Ferdy Sambo Dalam 10 Tahun Bisa Berubah, Muzakir: Jaksa Tidak Eksekusi Dapat Turun Jadi Hukuman Seumur Hidup

BACA JUGA:PAN Siapkan 'Surprise', Mantan Ketum Parpol yang Pernah di DPR Akan Segera Gabung!

Hakim menjelaskan keterlibatannya Kuat Maruf dalam ikut merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat yang dimulai dari rumah Magelang sampai bekas rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Menimbang, rangkaian keterlibatan terdakwa (Kuat Maruf)  yang dimulai dari kejadian dari Magelang, mengancam korban, mengejar korban dengan pisau dapur, membawa pisau tersebut ke Saguling hingga ke Duren Tiga, bertemu dengan Ferdy Sambo di lantai 3, ikut isolasi ke Duren Tiga padahal tidak ikut PCR,” ujar Hakim.

Hakim menjelaskan, tanpa dikomando setelah mendapatkan laporan dari Kodir bahwa rumah Duren Tiga telah bersih. Kuat Maruf menutup pintu rumah bagian depan agar peristiwa penembakan Yosua tidak terlalu terdengar, dan mengantisipasi Yosua untuk kabur. 

“Kuat Maruf menutup pintu rumah bagian depan supaya suara kegaduhan atau tembakan tidak terlalu dengar, padahal untuk menutup pintu adalah tugasnya Kodir," ujar Hakim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: