KontraS dan AII Kecam Penembakan Gas Air Mata Terhadap Suporter PSIS : Berlebihan dan Tidak Proporsional
Suporter PSIS Semarang Berhamburan Usai Ditembakkan Gas Air Mata-@indonesiafootball_fans-Instagram
BACA JUGA:Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata saat Kericuhan Laga PSIS Semarang vs Persis Solo
"Sebab implikasi dari asap gas air mata tersebut dapat berdampak pada orang-orang yang ada di sekitar peristiwa, mengingat lokasi stadion yang dekat dengan permukiman warga," ujar Fatia.
Terlebih lagi, kata Fatia, diketahui asap gas air mata ternyata masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan pertandingan sempat dihentikan.
"Kami menduga hal ini merupakan pelanggaran yang serius atas ketentuan Federation Internationale de Football Association (FIFA) Stadium Safety and Security Regulation dan Peraturan Kepolisian Negara Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga (Perpol 10/2022)," ungkapnya.
"Meski pihak kepolisian mengklaim penggunaan gas air mata digunakan di luar stadion, tetapi tidak bisa dihindari efek asap gas air mata tersebut berdampak pada orang-orang yang ada di dalam stadion," sambungnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Laga PSIS Semarang Vs Persis Solo Digelar Tanpa Penonton
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengungkapkan dengan adanya peristiwa ini menilai jika kepolisian sepertinya tidak benar-benar belajar dari tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang lalu.
"Kami mempertanyakan keseriusan kepolisian yang ingin berbenah diri dalam melakukan pengamanan pertandingan olahraga," tutur Fatia.
Oleh karena itu, ia mendorong kepada Mabes Polri melakukan evaluasi dan pendalaman kepada anggota kepolisian, tidak terkecuali terhadap atasannya, mengenai adanya dugaan tindakan penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use of force) dan tidak proporsional pada saat melakukan pengamanan pertandingan sepakbola antara PSIS Semarang vs Persis Solo.
Untuk diketahui, laga PSIS Semarang vs Persis Solo dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 diwarnai adanya kericuhan suporter yang terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang.
BACA JUGA:Kerusuhan Pecah di Stadion Jatidiri, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Suporter PSIS Paksa Masuk
Kejadian ini berawal ketika supporter memaksa masuk kedalam area stadion untuk menonton tim kesayangannya. Namun, polisi melarang karena laga tersebut diselenggarakan tanpa penonton.
Atas larangan tersebut, suporter merasa kecewa berusaha membongkar blokade polisi dengan mendorong dan melempari batu.
Polisi pun membubarkan ribuan suporter yang menyerang dengan tembakan gas air mata. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan alasan pihaknya menembakkan gas air mata.
Ia mengatakan, saat kejadian tersebut pihak kepolisian telah memberikan peringatan secara lisan selama beberapa kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: