Pengamat Sebut KIB Buyar Sejak Adanya Koalisi Besar

Pengamat Sebut KIB Buyar Sejak Adanya Koalisi Besar

Hendri Satrio (Hensat) menilai bahwa pertemuan tersebut menjadi contoh yang baik dan membawa keteduhan di tanah air ditengah menghangatnya tensi politik beberapa waktu lalu.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio merespons pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya, Jalan Widya Candra III Nomor 6, Kamis, 27 April 2023 lalu. 

Saat itu, Airlangga Hartarto memberikan pernyataan terkait Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang akan tetap solid meski PPP sudah mendeklarasikan dukungan pada kandidat capres yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. 

BACA JUGA:Mendesak, PSI Minta DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Menurut Hendri Satrio, KIB dianggap sudah hilang eksistensinya sejak adanya koalisi besar. Bahkan, katanya, dilihat dari kondisi saat ini, tanda-tanda KIB bubar adalah saat partai-partai politik berkumpul di PAN minus Nasdem dan PDI Perjuangan.

“Sudah lama jadi Koalisi Indonesia Buyar (KIB) dan ditambah dengan deklarasi yang dilakukan oleh PPP,” ujar Hendri Satri dalam keterangan resminya yang diterima Disway.id, Sabtu, 29 April 2023.

Bahkan pria yang akrab disapa Hensat ini memprediksi mendadaknya ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, tidak lepas dari manuver politik yang dilakukan koalisi besar tersebut.

BACA JUGA:Iwan Bule Gantikan Posisi Sandiaga Uno di Partai Gerindra, Kagumi Prabowo: Tidak Pantang Menyerah

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan keprihatinannya atas deklarasi dukungan PPP pada Ganjar yang tidak dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah ini dan partai pengusung PDI Perjuangan. 

“Ternyata PPP belum berkomunikasi dengan PDI Perjuangan. Ketidak hadiran Ganjar Pranowo saat deklarasi menunjukkan mas Ganjar merasa dirinya lebih besar dari PPP," kata Hensat. 

"Jadi saya bertanya apakah ini hanya untuk menyenangkan Jokowi dan menenangkan kader kalau partai telah memiliki calon?” lanjutnya. 

Kemudian, berdasarkan situasi politik saat ini, founder lembaga survei KedaiKOPI ini menganalisa posisi Prabowo Subianto sekarang justru menjadi tergantung kepada cak Imin atau PKB. 

BACA JUGA:Prabowo Subianto Mengaku Belum Terima Surat Sandiaga Uno

Menurutnya, jika Prabowo Subianto tidak bersama PKB, akan amat berbahaya bagi dirinya karena dapat memberikan potensi gagal nyapres.

"Lalu apakah kemudian Airlangga dari Golkar akan menjadi kandidat cawapres Prabowo? Nah semua ini sangat tergantung dari bagaimana Ibu Mega dan kemudian Pak Jokowi menyikapi itu. Karena hanya Mega yang memegang kartu untuk siapa pendamping Ganjar Pranowo,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: