Pentingnya Vaksin DBD, Dunia Targetkan Nol Kasus Kematian Tahun 2030
Pentingnya Vaksinasi DBD-Turunkan angka kematian dan perawatan di RS -Istimewa
“DBD adalah penyakit yang tidak pandang bulu. Alhamdulillah saya pribadi belum pernah secara langsung terkena DBD. Suami saya, Bapak Emil, pernah pada saat beliau di Jepang. Tapi yang membuat saya dan keluarga sangat memperhatikan pencegahan DBD adalah cerita Papa saya dulu, bahwa beliau memiliki teman yang kehilangan satu keluarga akibat DBD. Padahal mereka secara konsisten melakukan 3M, dan tidak membiarkan ada genangan di manapun. Ternyata setelah cari-cari, sumbernya berada pada genangan air di belakang kulkas. Sejak saat itu, saya dan keluarga, bahkan terbawa sampai saya menikah, membiasakan diri untuk selalu menerapkan 3M Plus. Apalagi sekarang kita sudah bisa mendapatkan pencegahan DBD yang menyeluruh, bukan hanya dari luar melalui 3M Plus, tetapi juga dari dalam dengan vaksinasi,” katanya.
BACA JUGA:4 Gejala Terkena DBD Yang Harus Diperhatikan
Dokter Spesialis Anak dr. Dini Adityarini, SpA menyampaikan, pada dasarnya, virus dengue dapat menginfeksi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Tetapi pada anak-anak, DBD memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, termasuk menyebabkan kematian.
Di tahun 2022 saja, dari seluruh kelompok usia, 48% kematian akibat dengue terjadi pada anak-anak usia 5-14 tahun.
“Untuk itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan penggunaan vaksin DBD, yang memiliki tingkat keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, pada anak-anak guna menurunkan risiko keparahan penyakit dan menurunkan risiko rawat inap,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: