Tips Cegah Penipuan di Dunia Maya, Waspada Makin Marak Menjelang Lebaran
Ilustrasi hacker-Freepik-
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, Senin, 1 April 2024, di Sulawesi Selatan. -Kominfo-
"Mari lindungi diri kita dari aksi penipuan di dunia maya dengan berhati-hati saat online. Jangan berikan informasi pribadi atau data keuangan secara sembarangan. Periksa ulang sebelum bertindak. Hindari klik pada iklan atau tautan yang mencurigakan, apalagi dari sumber yang tidak dikenal," ujar Afiyati.
Afiyati menambahkan, apabila sudah terlanjur menjadi korban penipuan, segera melapor ke kepolisian.
Simpan semua komunikasi, transaksi, dan informasi terkait penipuan sebagai bukti. Lalu, konsultasikan dengan pihak yang berwenang untuk memperoleh saran dan bantuan lebih lanjut.
Sementara itu, Erfan Hasmin menambahkan, penipuan di dunia maya tak boleh dipandang enteng. Terhitung pada periode 2017-2022, tercatat ada 405.000 penipuan transaksi online yang dilaporkan.
Selain itu, ada 19.000 investasi online yang diketahui fiktif, serta tercatat ada 12.000 transaksi jual beli online yang terindikasi menipu.
"Penipu berakti lewat hubungan telepon, e-mail, maupun aplikasi percakapan seperti Whatsapp. Penipu sering memberi pesan yang memancing rasa penasaran atau yang membuat kesan mendesak supaya korban tidak sempat meneliti isi pesan. Akibatnya, korban seringkali langsung mengklik tautan tanpa pikir panjang," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Erfan, informasi penting seperti detail akun, kata sandi, nomor PIN atau one-time password sebaiknya tidak pernah diberikan kepada siapa pun.
BACA JUGA:Dugaan Penipuan Ibadah Haji Diungkap Polda Metro Jaya: Tawarkan Haji Furoda
Perusahaan resmi tidak akan pernah meminta informasi tersebut kepada penggunanya. Jika mendapat SMS, misalnya, yang memberikan pesan bahwa pengguna menjadi pemenang lomba, pastikan menghubungi pusat bantuan (call center) atau media sosial resmi lembaga tersebut agar tidak terlanjur menjadi korban penipuan.
Sementara itu, Astari Yanuarti mengingatkan pentingnya membangun kesadaran meningkatkan keamanan di dunia maya.
Menurut dia, membangun kesadaran akan keamanan dunia maya penting karena bisa membantu melindungi data pribadi, mencegah penipuan online, dan mengurangi risiko serangan siber.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: