Terminal Pulo Gebang Sediakan Fasilitas Penginapan, Biayanya 20 Ribu Per Malam

Terminal Pulo Gebang Sediakan Fasilitas Penginapan, Biayanya 20 Ribu Per Malam

Suasana terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur saat H-2 Idul Fitri, Senin 8 April 2024-Dimas Rafi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Terminal Terpadu Pulo Gebang menyediakan fasilitas penginapan untuk pemudik. 

Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mujib Tambrin mengatakan, Terminal Terpadu Pulo Gebang juga menyediakan fasilitas pendukung seperti akomodasi, pelayanan kesehatan, dan tempat ibadah.

BACA JUGA:H-2 lebaran, Terminal Pulo Gebang Naik 20-30 Persen dari Tahun Sebelumnya

BACA JUGA:Terminal Tanjung Priok Sediakan Cek Kesehatan Gratis Pemudik

salah satu persiapan yang tengah dilakukan adalah mendirikan posko terpadu di terminal. posko tersebut akan diawaki oleh petugas gabungan dari berbagai instansi. 

"Sarana penginapan itu untuk penumpang yang biasanya transit atau tiba di terminal terlalu cepat untuk berangkat terus ada juga yang sudah kemalaman untuk pulang ke rumah," katanya.

Mujib menjelaskan bahwa penginapan dikenakan biaya sebesar dua puluh ribu per malam. 

BACA JUGA:H-3 Lebaran Idul Fitri 2024, Terminal Tanjung Priok Kerahkan 50 Personel Petugas Keamanan

BACA JUGA:Kemenhub: Pengguna Angkutan Penyeberangan Tertinggi di H-3 Lebaran 2024

"Di mana retribusi yang kita pungut dari para penginap itu 15 ribu ditambah 5 ribu. 5 ribu itu untuk biaya mandi. Untuk biaya istirahatnya 15 ribu. Jadi total keseluruhannya 20 ribu. artinya itu khusus bagi penumpang yang sudah ber tiket. Artinya bus yang delay, terus mereka yang dari Jawa dan untuk dari Sumatera untuk menuju ke Jawa," terangnya.

"Karena dari Sumatera itu datang rata-rata pada malam ya, jadi mereka nunggu pagi mereka istirahat. Intinya khusus buat yang berdiket dan untuk keluar penumpang," jelas Mujib

"Kalau untuk 20 ribu itu memang untuk retribusi untuk mereka minat. Kalau untuk konsumsi lain seperti mereka makan,kopi, kita sediakan warung-warung yang ada di bawah," tambahnya. 

Puncak arus mudik lebaran terjadi pada H-2, artinya jarak-jarak jauh seperti Sumatera sudah tidak mungkin lagi untuk di berangkatkan. 

(Dimas Rafi) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads