Tasrih Berlaku, Jamaah Haji Indonesia Kolektif Masuk Raudhah

Tasrih Berlaku, Jamaah Haji Indonesia Kolektif Masuk Raudhah

Jamaah meninggalkan raudhah setelah sesi kunjungannya habis.-Tomy Gutomo-Media Center Haji

MADINAH, DISWAY.ID – Salah satu yang diangan-angan jamaah haji ketika berada di Madinah adalah salat dan berdoa di Raudhah. Itu adalah tempat di antara makan Rasulullah dan mimbar imam di Masjid Nabawi. 

Tempat tersebut disebut taman surga karena dipercaya bahwa segala doa yang dipanjatkan di situ akan dikabulkan. Sebenarnya sudah ada aplikasi Nusuk, yang sangat simpel untuk booking jadwal masuk ke Raudhah. 

Hanya saja, jamaah haji Indonesia sebagian adalah lansia. Sebagian besar lansia kesulitan kalau harus menggunakan aplikasi Nusuk.

BACA JUGA:Jamaah Haji Dimanjakan Menu Masakan Nusantara

BACA JUGA:Masih Banyak yang Nekat Tanpa Visa Haji, Dubes RI: Risiko Ditanggung Sendiri

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan tasrih.


Antrean jamaah yang akan masuk ke Raudhah. -Tomy Gutomo-Media Center Haji

Surat tasrih itu merupakan surat izin kolektif khusus bagi jamaah haji Indonesia. Dengan tasrih tersebut, jamaah haji Indonesia mendapat "jatah" beribadah di Raudhah. 

“Jamaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat tasrih. Jamaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa, 13 Mei 2024. 

BACA JUGA:Kloter Pertama Embarkasi Jakarta Tiba di Madinah, Terdapat 79 Jamaah Haji Lansia

BACA JUGA:Kloter Pertama Berangkat, Menteri Agama Minta Jamaah Haji Luruskan Niat

Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasrih. Pertama, tasrih khusus untuk perempuan. Kedua, tasrih khusus untuk laki-laki,” jelasnya.

Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah.

“Setelah diterbitkan, tasrih akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: