IDI Pertanyakan Beda Batas Usia Janin saat Aborsi antara KUHP dan Fatwa MUI, Tingkatkan Risiko pada Ibu

IDI Pertanyakan Beda Batas Usia Janin saat Aborsi antara KUHP dan Fatwa MUI, Tingkatkan Risiko pada Ibu

IDI Pertanyakan Beda Batas Usia Janin saat Aborsi antara KUHP dan Fatwa MUI, Tingkatkan Risiko pada Ibu-Tangkapan Layar-

BACA JUGA:Update Aborsi di Ciracas, Polisi Tunggu Hasil Spesimen Diduga Tulang Janin

Ia juga mengaku bahwa pihaknya tidak diajak dalam pembahasan mengenai aturan ini.

"Waktu KUHP ini muncul, siapa yang ditanya dan kenapa bisa jam 1di minggu, makanya saya bilang justru saya harusnya menanyakan pada para pembuat-pembuat ini. Karena jujur, kami tidak diajak dalam pembahasan," ungkap dr Ari.

dr Ari menegaskan, pihaknya dalam melakukan suatu tindakan, termasuk aborsi, sesuai dengan indikasi medis.

"Kita lakukan sesuai dengan standar pelayanan yang dimiliki dan jujur kepada pasien apakah perlu digugurkan atau tidak," tuturnya.

Ia juga membandingkan tingkat risiko bagi ibu yang melakukan aborsi pada usia kehamilan 40 hari maupun 14 minggu.

BACA JUGA:Penuh Misteri! Janin Wanita Ini Lenyap Usai Bonceng Nenek-nenek Misterius Saat Maghrib: 'Aku Sudah Dilarang Orangtua'

BACA JUGA:Biadab! Janin Hasil Klinik Aboris Dibuang ke Toilet

"Kalau ditanya, usia berapa aborsi yang tidak membahayakan kondisi ibu? Tidak ada tindakan medis yang tidak punya risiko. Gunting kuku saja ada risikonya, apalagi tindakan sekarang perlu pembiusan dan segala macamnya," tegasnya.

"Pertama, usia 14 minggu jelas akan mempunyai risiko perdarahan lebih besar pada si ibunya. Dan yang kedua, boleh dibayangkan, 14 minggu itu si janin itu berarti sudah sebesar 8-10 cm, dan bunyi jantung sudah terdengar," paparnya.

Kemudian juga pada pemeriksaan USG, janin sudah menunjukkan pergerakan.

Di samping itu juga kondisi psikologis ibu hamil, terutama korban pemerkosaan, akan berbeda seiring berjalannya waktu.

"Kebayang nggak ibu-ibu hamil itu yang sudah mengalami perkosaan atau kasus yang lain, di atas 3 bulan, pasti dia sudah mengalami psikologis yang berbeda. Ini juga harus kita ingat. Dan psikologis inilah yang bisa berdampak dalam hal mental."

BACA JUGA:Wanita Ini Jual 20 Kotak Janin, Jantung, Alat Kelamin dan Paru-paru Seharga Rp 165 juta di Facebook

BACA JUGA:Cara Merasakan Gerakan Janin Usia 3 Bulan Ini Patut Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: