Pendapatan Anjlok 80 Persen Imbas Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang, Nelayan: Ini Siapa yang Tanggung Jawab!

Pendapatan Anjlok 80 Persen Imbas Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang, Nelayan: Ini Siapa yang Tanggung Jawab!

Salah satu nelayan di Pakuhaji, Hendi mengungkapkan, hasil tangkapan ikan menurun hingga 80 persen akibat adanya pagar laut yang terbuat dari bambu itu-disway.id/Candra Pratama-

"Paling utama di situ udang rebon, kerang paling utama kalo di pinggir itu, itu kan nelayan kecil kasian, kalo nelayan gede mah terserah, kasian itu aja dampaknya," tuturnya.



"Kalo nelayan kecil kan enggak sampai tonan, kuintalan lah, paling 4 kuintal udang rebon tuh, kalo ikan paling dua kuintal, semenjak ada pagar, 80 persen anjlok (pendapatan)," sambungnya.



Selama adanya pagar laut, Hendi mengaku hanya bisa pasrah sebagai rakyat kecil.

BACA JUGA:Diperiksa 8,5 Jam, Maria Lestari Gak Tau Dipanggil KPK soal Kasus Hasto

BACA JUGA:PP Muhammadiyah: Pagar Laut Tangerang Bagian Proyek Reklamasi Terselubung, Siap Tempuh Jalur Hukum!

Dia juga sangat menyayangkan soal sikap Kepala Desa yang terkesan abai dengan polemik tersebut.



"Keluh kesahnya kepada siapa ya namanya juga rakyat kecil jadi serba salah, jadi enggak bisa ngomong apa-apa sebagai rakyat kecil, cuma bersabar aja, bahkan Kadesnya pun enggak ada kebijakannya, itu juga enggak tau ada izin, tau-tau ada pagar aja gitu," tukasnya.



Sebelumnya diberitakan, hasil tangkapan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Cituis, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menjadi anjlok imbas adanya pagar laut.



Berkurangnya hasil tangkapan ikan lantaran para nelayan kesulitan untuk mengeksplore lautan.

Sebab, terhalang pagar laut.

Tentu berkurangnya hasil tangkapan para nelayan, juga berdampak pada harga ikan yang melambung tinggi.

Usai adanya pagar laut itu, kata Solihin, keberadaan ikan di TPI Cituis menjadi langka.

BACA JUGA:Kepala BGN: Prabowo Sedih Banyak Anak Indonesia Belum Kebagian Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Mendagri: 415 Kabupaten dan 93 Kota Ingin Berpartisipasi Program Makan Bergizi Gratis

Akibatnya, para pedagang pun terpaksa mendatangkan ikan dari Muara Angke demi memenuhi kebutuhan konsumen.



Tak berhenti di situ, Solihin menjelaskan beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan harga. Misalnya seperti cumi-cumi, tenggiri, tongkol, kembung, hingga kerang hijau.



"Pasokan ikan lagi berkurang, harga pun melonjak naik, jadi nelayan juga kita kasian ya emang biasanya standard lah ya mahal enggak murah enggak," kata dia kepada awak media, Jumat, 17 Januari 2025.



Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads