bannerdiswayaward

Mafia Beras Makin Meresahkan, Pengamat Kepolisian Kritik Polri: Malah Sibuk Nanam Jagung

Mafia Beras Makin Meresahkan, Pengamat Kepolisian Kritik Polri: Malah Sibuk Nanam Jagung

Beras SPHP -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Praktik mafia beras yang ditemukan Kementan Pertanian (Mentan) disoroti beberapa pihak.

Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto mengkritik Polri atas program ketahanan pangan yang tak menjalankan fungsi utama malah ikut-ikutan menanam jagung. 

BACA JUGA:Anggotanya Jadi Tersangka Kasus Pangan Kadaluwarsa, Sekdis Pol PP Tangsel Belum Pecat A

BACA JUGA:Polda Metro Bongkar Kasus Peredaran Pangan Kadaluwarsa, Anggota Satpol PP Tangsel Jadi Tersangka

Menurutnya, Polri seharusnya fokus pada tugas pokoknya sebagai penyidik dan penegak hukum, bukan melakukan proyek tanam jagung yang merupakan tugas Kementerian Pertanian (Kementan).

Bambang Rukminto menyatakan bahwa pengungkapan kasus oleh Menteri Pertanian (Mentan) memunculkan pertanyaan tentang efektivitas program ketahanan pangan Polri. 

"Polri harusnya fokus sesuai tupoksinya sebagai penyidik dan penegak hukum melakukan pengawasan. Bukan melakukan proyek tanam jagung yang menjadi tupoksi Kementan," katanya saat dikonfirmasi disway.id, Selasa 8 Juli 2025.

Bambang menyebut pengungkapan kasus oleh Mentan mengkonfirmasi bahwa ada proses yang terbalik. 

"Kementan melakukan pengawasan, Polri malah melakukan tanam jagung," ucapnya.

Responsifitas Polri Dipertanyakan

Bambang juga mempertanyakan responsifitas Polri dalam menangani kasus tersebut. 

"Responsifitas itu sudah menjadi jargon Polri harusnya dibuktikan," tuturnya.

Menurutnya, pernyataan Kementan di DPR seharusnya menjadi bukti awal untuk ditindaklanjuti dalam penyidikan.

Penyidikan yang Lambat

Bambang menilai bahwa Polri seharusnya bisa meminta keterangan awal pada Kementan tanpa menunggu laporan model B dari Kementan ke Polri lebih dulu. 

"Bahkan tanpa menunggu laporan model B dari Kementan ke Polri lebih dulu, penyidik bisa meminta keterangan awal pada Kementan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads