bannerdiswayaward

KPK Ungkap Indikator Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Kuota Haji

KPK Ungkap Indikator Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Kuota Haji

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan kerugian negara sebesar Rp1 triliun dalam kasus korupsi kuota dan penyelenggaraan haji tahun 2023-2024 pada Kementerian Agama (Kemenag) bisa ada kemungkinan bertambah-Disway.id/Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut potensi kerugian negara dalam kasus Korupsi kuota dan penyelenggaraan haji tahun 2023–2024 di Kementerian Agama (Kemenag) mencapai Rp1 triliun, dan jumlah tersebut masih bisa bertambah.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa estimasi kerugian tersebut dihitung berdasarkan sejumlah keuntungan yang diperoleh oleh pihak agen perjalanan atau travel agent.

Dalam proses penghitungan resmi, KPK turut bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, untuk memastikan validitas dan akurasi angka kerugian negara.

BACA JUGA:KPK Tegaskan Penyidikan Kasus Kuota Haji Belum Mengarah ke Ormas

BACA JUGA:Harga Singkong Lampung Anjlok, Airlangga Buat Kesepakatan, Petani Mulai Bernapas Lega

"Nanti konsep penghitungan kerugian keuangan negaranya juga akan melihat daripada keuntungan travel, keuntungan pihak lain yang diperoleh dari fasilitas negara," kata Asep dikutip Sabtu, 20 September 2025.

Ia menerangkan bahwa keuntungan travel agent ini jadi indikator hitungan karena kuota haji khusus dari 20.000 jatah tambahan pemerintah Arab Saudi tersebut harusnya tak diperjualbelikan. 

"Itu kan diberikan kepada negara.Tidak diberikan kepada travel, tidak diberikan kepada perorangan," tegas Asep yang juga Direktur Penyidikan KPK.

Hal ini yang kemudian membuat komisi antirasuah belum menetapkan tersangka korupsi kuota haji

Asep menjelaskan bahwa penyidik harus mencari tahu berapa kuota haji khusus dari jatah tambahan itu dijual oleh travel agent.

BACA JUGA:Buka Hasil Ledakan Dahsyat di Pamulang, Polisi Ungkit Kebocoran Gas Elpiji 12 Kg

BACA JUGA:Bobol Kosan, Pencuri di Tanah Abang Ketangkap Polisi Gara-Gara Jejak Digital

"Itu yang sedang kita benar-benar telusuri sebetulnya berapa sih dijualnya rata-rata, karena berbeda-beda itu berbeda-beda dari masing-masing triple tadi tergantung dari supply and demand," jelasnya.

"Kalau travel makin banyak yang daftar haji ke travel tersebut di tahun 2024, misalkan, untuk haji khusus sementara kuotanya sedikit ya harganya makin tinggi. Tapi, misalkan kuotanya dia punya dua tapi yang daftar cuma dua, nah, itu kan dia pasti tidak terlalu tinggi, karena kuotanya juga banyak melebihi daripada demandnya," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads