WHO Apresiasi Bintang Toedjoe, Jahe Merah Indonesia Diakui Dunia

BACA JUGA:PLN Icon Plus & PNM Tebar Semangat Berbagi Lewat Program TJSL di Bandung

Bintang Toedjoe, Pelopor Ekosistem Herbal Terpadu

Sebagai pionir industri obat herbal, Bintang Toedjoe telah bertransformasi menjadi perusahaan yang fokus pada pengembangan bahan alam teruji ilmiah. Melalui pengembangan ekosistem jahe merah terintegrasi, perusahaan mengelola proses secara menyeluruh, mulai dari pembenihan, budidaya bersama petani binaan, pasca panen, hingga riset dan komersialisasi produk.

“Langkah ini tidak hanya menjamin kualitas bahan baku terbaik, tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal,” jelas Irawati.

Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Fanny Kurniati, menambahkan bahwa kunjungan WHO–IRCH dan BPOM menjadi kehormatan besar bagi perusahaan.

“Pengakuan ini menjadi bukti nyata konsistensi kami dalam menjaga standar tertinggi di bidang regulasi, mutu, dan inovasi berkelanjutan. Kami akan terus menghadirkan produk herbal yang aman, berkhasiat, dan halal bagi masyarakat dunia,” ujarnya.

BACA JUGA:Timnas U-22 Masuk Grup C di Cabor Sepak Bola SEA Games 2025: Hadapi Myanmar, Filipina, dan Singapura

Indonesia Didorong Jadi Pusat Herbal Dunia

Dengan kekayaan biodiversitas yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan bahan alam dunia, termasuk jahe merah yang menjadi komoditas unggulan riset Bintang Toedjoe.

WHO menilai bahwa langkah Indonesia ini sejalan dengan konsep “Local Wisdom for Global Health”, yaitu menjadikan bahan baku lokal sebagai produk herbal berstandar keamanan dan mutu internasional.

Kunjungan site visit WHO–IRCH ini pun diharapkan menjadi momentum penting untuk menegaskan peran Indonesia sebagai pusat inovasi dan produksi obat herbal berstandar global, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas negara dalam mewujudkan industri herbal yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar internasional.

Sumber: