Masinton Pasaribu Ngamuk Pasca Banjir Besar, Susi Dudjiastuti: Kenapa Baru Sekarang Marah-marah?
Dari sebuah video yang beredar terlihat Masinton Pasaribu ngamuk pasca banjir besar yang melanda wilayah Sumatera Utara termasuk Tapanuli Tengah.-dok disway-
Adapun bajir bandang di Tapanuli Raya bukan datang sendirian, menurut Jatam banjir tersebut turun ke kampung-kampung setelah lebih dulu dibuka jalan oleh tumpukan izin di hulu.
Jatam juga melampirkan peta yang memperlihatkan bagaimana satu lanskap Batang Toru–Sibual‑Buali dijejali berbagai proyek, mulai tambang emas PT Agincourt Resources yang membentang besar, PLTA Batang Toru yang memotong aliran sungai, PLTU di pesisir, hutan industri, hingga wilayah kerja panas bumi yang menyelimuti pegunungan.
Semua berdiri di atas tubuh daerah aliran sungai yang sama, yang tugas utamanya seharusnya menahan dan memecah energi air sebelum sampai ke hilir.
BACA JUGA:Meski Banjir Sumatera Belum Bencana Nasional, Mendagri Jamin Penanganan Tetap All Out!
BACA JUGA:Cek 17 Lokasi Parkir untuk Reuni 212 di Monas Hari Ini, Dishub Siapkan Kuota 10 Ribu
Ketika hujan ekstrem, air tidak lagi bertemu hutan rapat, tetapi lereng yang disayat jalan tambang, punggung bukit yang dibuka, dan terowongan‑terowongan air untuk energi.
Hasilnya adalah banjir bandang membawa gelondongan kayu, lumpur, dan batu, menghantam rumah, jembatan, dan mata pencaharian warga di Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan sekitarnya.
Adapun Masinton saat bertemu dengan pihak SGSR Mujur Sinar Gunung Sawit Raya yang berada di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini, Masinton menyebutkan bahwa bertahun-tahun perusahaan itu tidak menjalankan perintah undang-undang.
“Apakah itu adil sebagai kewajiban kemitraan, undang-undang perintahkan kalian 20 persen lahan kalian dipotong, kalian tidak laksanakan,” ungkap Masinton dalam video yang diunggah akun instagram @sarangtawa.
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Waspada Salurkan 10.000 Liter Air Bersih Bagi Ratusan Kepala Keluarga
Masinton juga menegaskan bahwa saat ini pihak ya tidak ada kompromi terkait dengan peraturan perundang-undangan untuk menjaga kelestarian linkungan.
“Kalau dulu kalian bisa cincai-cincai, hari ini sama saya tidak ada,” tegasnya.
“Atas nama kepentingan rakyat, saya eksekusi,” tambanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: