Rekor Kambing
--
Saya pegang rekor diri sendiri: 10 hari tidak berhenti makan kambing. Maksud saya: daging kambing. Siang kambing. Malam kambing.
Tebakan Anda benar: itu karena saya harus makan masakan halal selama di Beijing awal September tadi. Semua restoran halal menu utamanya kambing. Buku menunya tebal, tapi tiap halamannya selalu ada kambing.
Selingannya: la mian –mie tarik. Kuahnya juga terasa kuah kambing. Selingan lain: daging ayam. Aromanya juga kambing. Tentu masih ada sayur-sayuran. Bumbunya terasa kambingnya.
Untung sarapan paginya di hotel. Lebih banyak sayur, roti, bakbao (tujuh jenis bakbao), mie, jagung, telo, kentang, labu, telur direbus air teh, salad, bubur xiao mi, bubur delapan jenis kacang-kacangan, dan susu kedelai. Hampir tidak ada daging.
Begitu menjelang siang mulailah berpikir: ke resto yang mana siang nanti. Ada enam resto halal di sekitar hotel saya. Namanya beda-beda menunya hampir sama.
Papan nama resto halal umumnya berwarna hijau. Ada tulisan 清真 kecil di sebelah nama resto yang ditulis besar. Kadang ada juga tulisan Arab amat kecil yang bunyinya ''halal''. Di restoran yang sangat besar kadang ada tulisan Arab ukuran kecil yang bunyinya bismillahirrahmanirrohim.
Yang di sekitar hotel semua tulisannya Mandarin. Tidak ada tulisan Arabnya. Memang kelas resto ini kelas sederhana. Hotel ini berlokasi di pinggiran timur Beijing. Hotelnya juga kecil. Di ruko. Tapi dibuat modern. Minimalis tapi ditata dengan sangat apik –mirip hotel kecil di Jepang.
Menjelang senja kesibukan kembali sama: soal di mana makan malam. Pilihan pertama pasti sate kambing. Di resto mana pun daging kambingnya pasti empuk. Gurihnya amat-amat.
Satenya bisa lima jenis: sate campur lemak, sate iga yang masih ada tulangnya, sate campur tulang muda, sate ukuran jumbo dengan tusuk dari besi panjang, sate jerohan kambing.

--
Yang tidak ada: gule kambing. Lain kali, kalau pergi lama begini, perlu sangu bumbu gule. Lalu merayu pelayan resto untuk membikinkan gule. Pasti mau. Kan hampir tiap hari makan di situ. Mau mereka modifikasi juga boleh: dicampur bumbu sate.
Semua resto itu milik orang suku Hui. Disebut huiming. Mereka juga menyebut kami ''huiming''. "Apakah kalian juga huiming?" tanya mereka kepada kami.
Maksudnya: apakah kami juga memeluk agama Islam. Tentu suku saya bukan Hui tapi tidak mengapa disebut begitu. Ibarat semua sepeda motor disebut Honda –apa pun mereknya.
Di salah satu resto saya menemukan menu baru. Senengnya bukan main. Ada yang beda. Seperti kue dipotong kecil-kecil lalu ditaburi wijen sangat rapat.
Akhirnya kami menemukan menu menarik yang bukan kambing. Saya pun bertanya apa yang dibungkus wijen yang amat rapat itu. Jawabnya bikin saya tersenyum sendiri: itu daging kambing yang dibungkus wijen!

--
Suku Hui di Beijing itu umumnya perantau. Mereka berasal dari provinsi Gansu –dengan ibu kotanya Lanzhou. Jauh di bagian barat Tiongkok. Gansu berbatasan dengan provinsi Xinjiang.
Tentu ada juga yang bilang datang dari Ningxia atau Qinghai –dua provinsi tetangga yang mayoritas penduduknya juga Muslim. Di Tiongkok terdapat 40.000 masjid, terbanyak di empat provinsi itu.
Sepuluh hari nonstop makan kambing saya pun punya dendam yang kuat: begitu tiba di rumah kelak akan langsung makan soto Banjar made in Galuh Banjar.
Akhirnya saya tiba di Indonesia kembali. Begitu masuk rumah saya buka tudung makanan di meja: istri saya menyajikan gule iga kambing!
Alhamdulillah. Puji Tuhan. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 20 September 2025: Diam Emas
djokoLodang
-o-- DIAM GURU “Guru, saya sudah membaca begitu banyak buku… tapi saya lupa sebagian besar isinya. Jadi apa gunanya membaca?” Itulah pertanyaan seorang siswa yang penasaran. Guru tidak menjawab. Ia hanya menatap muridnya dalam diam. --koJo.- (to be continued) ...
djokoLodang
-o-- Beberapa hari kemudian, mereka duduk di tepi sungai. Tiba-tiba, guru itu berkata: “Saya haus. Ambilkan saya air… tapi pakai saringan tua yang tergeletak di tanah itu.” Siswa itu tampak bingung. Permintaan yang konyol. Bagaimana mungkin seseorang membawa air dengan saringan yang berlubang? Tapi ia tidak berani membantah. Ia mengambil saringan itu dan mencoba. Sekali. Dua kali. Berulang kali… Ia berlari lebih cepat, memiringkannya dengan cara yang berbeda, bahkan mencoba menutupi lubang dengan jari-jarinya. Tidak ada yang berhasil. Ia tidak bisa menahan setetes pun. Kelelahan dan frustrasi, ia menjatuhkan saringan itu di kaki gurunya dan berkata: “Maaf. Saya gagal. Mustahil.” Guru menatapnya dengan ramah dan berkata: “Kamu tidak gagal. Lihat saringannya.” Siswa itu melirik ke bawah… dan menyadari sesuatu. Saringan tua, gelap, dan kotor itu kini berkilau bersih. Airnya, meskipun tak pernah berhenti, air telah membilasnya berulang kali hingga berkilau. ---------------------------------------------
Yosef Maria Florisan
Pepatah Latin bilang: silentium est aureum. Semoga dalam keheningan kedua belah pihak bisa menambang "emas" bagi kesejahteraan rakyat.
Taufik Hidayat
Wah ini dia tulisan abah paling singkat sesuai judulnya. diam emas. Saya juga sebenarnya mau diam dan komen pendek , tapi jari tangan memang gatal kalau gak menulis agak panjang . Komen apa yah , yah sudha ingat aja ajaran dari Tiongkok kuno yaitu guru Lao Tzu dalam Dai De Jing xhapter 56. zhi zhe bu yan yan zhe bu zhu, alias orang yang tahu tidak bicara, orang yang bicara tidak tahu. Tapi saya tetap lebih setuju bahwa berbicara yang baik atau tentang kebenaran lebih baik dari pada diam, pepatah diam adalah emas memang cocok bagi orang yang biasa bicara yang memancing keributan, bagi dia lebih baik diam. Ok sudah cukup dan saya pun diam.
Herry Isnurdono
Abah DI tidak niat menulis CDI hari ini. Pendek. Temanya Diamnya Bank Indonesia (BI). Itu yg diinginkan Abah DI. Kenapa ? Abah DI seorang pengusaha. Jumat, 19 Sept. 2025, nilai rupiah terpuruk jatuh dibandingkan bln. Mei 2025. 1 USD = Rp. 16.610,-. BI menurunkan suku bunga menjadi 4,75. Bursa menghijau nilai IHSG 8.050. Seperti harapan pemerintah, statemen Menkeu Purbaya, gaspoll. Rem dilepas. Biar perekonomian berjalan. Tidak mandeg. Menkeu mulai menelisik anggaran2 Kementrian. Yg tidak dibelanjakan, akan ditarik kembali. Sampai akhir th. 2025 anggaran harus habis. Sepertinya Abah DI khawatir rupiah tidak bakal turun lagi. Atau susah turun. Dan yg paling susah BI. Harus berapa Trilyun yg digelontorkan BI utk menjaga rupiah atau mengembalikan kenilai semula. BI menurunkan suku bunga 4,75. Deposito Bank akan turun bunganya. Orang2 akan mengalihkan uangnya dari simpanan deposito ke beli saham. IHSG 8.051 belum akan berhenti. Terus naik dan menghijau. Abah DI was was. USD semakin kuat merepotkan. Abah DI bukan eksportir. Yg senang jika USD naik. Apalagi jika Abah DI punya pinjaman valas. Tambah pusing. Mudah2 an diamnya BI bukan keinginan Abah DI. BI itu gawang terakhir yg menjaga stabilitas keuangan negara. Gubernur BI itu bukan tipe orang suka bikin kejutan. Asal bikin statemen. Terukur bicaranya dengan data yg dipunyai BI.
Lagarenze 1301
Santai Sejenak. Sang Bos dengan marah bertanya kepada anak buahnya yang berdiri dua meter jauhnya. "Apakah kau diam-diam menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadimu?" Anak buah diam. Ditanya lagi, tetap diam. Kemarahan Bos semakin menjadi-jadi. "Aku bertanya padamu! Apakah kau tidak mendengarku?" "Tidak, aku tidak bisa mendengar apapun dari sini, Bos," kata anak buah dengan kalem. "Apa maksudmu? Kau hanya dua langkah dari sini dan kau tidak bisa mendengarku?" Anak buah itu menyeringai, "Bagaimana kalau kita bertukar tempat dan Bos akan tahu." Mereka pun bertukar tempat. Sekarang anak buah bertanya, "Siapa yang kemarin menginap di hotel bersama sekretaris yang bahenol itu?" Bos diam. Kaget, kok dia tahu. Anak buah kembali mengulangi pertanyaannya. Akhirnya, Bos bergumam, "Kau benar! Aku benar-benar tidak bisa mendengar apapun dari sini."
Thamrin Dahlan YPTD
Diam Emas. Sikap terdiam lebih emas malah setara berlian. Tentu tujuan Diam itu memiliki makna kearifan lokal. Demi kemaslahatan umat lebih baik berdiam diri untuk sementara. Sembari menunggu perkembangan. Bisa jadi BI sedang pendinginan bersebab ada sedikit (/) masalah CSR dengan Oknum Anggota DPRRI. Masalah keuangan memang sensi. Mengurusi uang negara sebagai pemenuihan hajad orang banyak harus dikelola dengan hati dingin. Memang sih bukan duit sendiri namun dibalik itu ada tanggung jawab dunia akherat. Godaan memegang uang apalagi dalam jumlah diatas Milyard to Triliyun perlu Iman kuat. Godaan itu bukan saja dari syetam dirajam namun terkadang dari keluarga, kerabat dan lain lain. Dalam kapasitas penulis di kompasiana.com kami beberapa kali mendapat undangan Bank Indonesia. Pernah diundang mengunjugi Museum Uang di Kota Tua Jakarta. Diundang pula ke Gedung BI nan megah termasuk Masjidnya di kawasan Jalan Thamrin No 2 Jakarta dalam acara berkaitan Literasi. Pernah pula ke Kantor BI untuk menukarkan uang lama yang termakan rayap. Kesan BI pelayanan bagus. Bukan karena Gaji Karyawan lebih melebihi penghasilan rakyat namum mereka memang orang terpilih melalui seleksi ketat.. Diam itu Emas. Abah kita juga sementara DIAm sambil mengikuti perkembangan Kementerian BUMN yang akan di likuidasi ke Danantara. Diam kah Abah. Tidak.. Oh ya Peruri itu dibawah kewenangan BI kah. Bertanya ke Pak Mario dan sobat kompasianer Taufik Hidayat. Salamsalaman
doni wj
Diam itu emas, Bicara itu perak, Namun berbicara pada saat diperlukan itu berlian. Karena kata sangat berkaitan dengan konteks. Baik intonasi, waktu, suasana, orang, tempat, peristiwa, dan lain sebagainya.. Itu sebabnya ada frasa, "kata-kata mutiara"
heru santoso
Note 35 (catatan perjalanan) . --- Hari ini aku jelajahi salah satu area modern Hangzhou. Naik MRT dari Pingfeng, pindah dua jalur turun di stasiun Citizen Center. Stasiun ini terhubung langsung dengan pusat perbelanjaan di bawah taman. Ya..diatasnya hamparan taman yang luas nan hijau. Di bawahnya berupa mall dipenuhi outlet brand internasional hingga lokal. Aku membeli sepatu Li-Ning ukuran 41 di factory outletnya dengan harga ekonomis. // Di ujung lorong, sebuah eskalator super panjang membawaku naik ke permukaan. Aku terpana. Berdiri di sebuah plaza luas yang dikelilingi gedung pencakar langit yang megah. Desainnya yang futuristik. // Aku berjalan ke area tanggul sungai dg area taman sangat luas yang bisa menampung ribuan orang. Ada yang bercengkrama bersama kekasih. Ada rombongan puluhan orang, sepertinya datang dari jauh. Ada juga klub senam. // Sungai Qiantang ini lebarnya ratusan meter. Deretan gedung di seberang menjadi pemandangan indah. Air sungainya berkilauan pantulan sinar menciptakan suasana romantis. // Puncaknya keajaiban pertunjukan lampu yg spektakuler. Seluruh fasad gedung-gedung pencakar langit itu menjadi kanvas raksasa. Alunan musik tradisional yang epik mulai terdengar. Cahaya LED menari-nari merangkai fasad gedung satu dengan gedung lain. // Perpaduan sempurna antara kemegahan arsitektur, keindahan alam sungai, dan seni teknologi canggih. Pertunjukan gratis yang diciptakan untuk kebahagiaan masyarakat....yang telah bekerja dan membayar pajak.
Ibnu Shonnan
Bah..untuk diam itu mudah. Selama kebutuhan anak isteri tercukupi. Saldo di rekening doubel digit. Dengan duduk manis dan pakai seragam gaji besar terus jalan. Untuk diam plus mingkem sangatlah mudah. Terlebih bagi orang yang mendapatkan gaji segunung dari yang pajak. Bukankah begitu kawan?....hehheh
djokoLodang
-o-- ... Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat melakukan uji mendadak layanan Kring Pajak dengan berpura-pura sebagai wajib pajak biasa.--DJP ... *) Doni, pegawai magang yang baru masuk kerja, mengangkat telepon di meja kerjanya dan langsung berkata: "Selamat pagi. Kantin? Bisa tolong sediakan kopi panas ke sini?..." Rupanya ia salah pencet tombol extension. Tersambung ke telepon internal CEO. CEO: "Siapa ini? Tahu kah Anda siapa saya?" Doni: "Maaf, tidak tahu, pak..." CEO: "Saya bos tertinggi di kantor ini..." Doni: "Oh, maaf, maaf. ... ... Tahu kah Bapak siapa saya?" CEO: "Tidak tahu... Siapa Anda?" Doni: "Punten, ...Alhamdulillah ..." (langsung menutup telepon dan bernapas lega...) --koJo.-
Kurniawan Roziq
Ah kata siapa diam adalah emas di negeri ini , itu peri bahasa lama , yg terbaru Diam adalah bibit amuk
Muh Nursalim
Diamlah ketika istri sedang marah. Biarkan saja sampai reda. Saat seperti itu kekuatan dan kehebatan laki-laki sedang diuji. Teruslah diam, sampai waktu yang menentukan. Itulah emasnya seorang suami.
Tivibox
Satpam dan Peribahasa ---------- Satpam : "ayo ngomong!!! barang apa lagi yang kamu ambil dari toko bos saya selain uang dan hp ini hahh?" Pencuri : (diam seribu bahasa) Satpam : " eh, berlagak pilon lu. ayo bicara, kalau mau ngaku saya janji tak melaporkan kamu ke polisi!!. Pencuri : (masih diam saja, malah menutup mulut pakai tangannya) Satpam : (tambah marah, lalu menjewer telinga si pencuri dengan keras) Pencuri : (karena tak tahan telinganya perih, akhirnya dia bicara juga) "Ampuuun paaakk...., masa bapak gak paham peribahasa. Saya tak mau ngomong karena saya ambil emas juga....." Satpam : (geleng-geleng, lalu menganguk-angguk).
Sadewa 19
Malam pertama sepasang suami istri itu hanya diam. Mereka telah melalui serangkaian acara yang sangat melelahkan. Sang Istri berbaring sambil menatap sang suami yg matanya nyaris terpejam. "Sayang" bisik sang istri. "Kok kamu diem aja ? Gak Jadi nih ?" Suami membuka mata, tersenyum sedikit. "Diam itu emas sayangku...." Istri seketika bangun, wajahnya memerah. "Jadi kamu nggak suka sama pernikahan ini ? Gak suka sama aku ??" Suami gelagapan, "oh bukan itu maksudku! Kita nabung tenaga buat besok. Malam ini kita diam diam aja" Sambil menepuk nepuk bantal, sang istri menyahut "diam itu emas hanya untuk aki aki, kita justru harus habiskan "emas" itu malam ini, kalau besok keburu luntur".. Ranjang penganten mulai panas, tapi tidak sampai 100 derajat. Malam itu suami sadar "Diam itu emas" hanya berlaku untuk BI, hanya di tulisan CHDI, bukan di ranjang penganten.
Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
Doa yg paling saya sukai adalah doa sapu jagat. Ya Allah berilah kami, kebahagiaan hidup di dunia dan juga kebahagiaan hidup di akhirat kelak, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Untuk itu, saya berusaha untuk membahagiakan hati saya sendiri. Saya bahagia karena bisa bekerja menafkahi anak istri. Kenapa saya bahagia? Karena memberi nafkah itu merupakan amal kebaikan yg nanti akan di beri balasan oleh Allah yg Maha Pemurah di akherat kelak. Saya bahagia karena ini adalah tabungan amal untuk masa depan di akherat kelak, bekal untuk kehidupan sesudah saya mati. Itulah secuil kebahagiaan saya sehari-hari. Saya kadang heran, mengapa banyak orang bersedih karena bekerja. Mengapa banyak orang sedih karena membanting tulang , memeras keringat tiap hari. Semua itu karena cara berpikir yang berbeda. Bagiku pribadi, bekerja tiap hari adalah amal sholeh, amal kebaikan yg membuat hati ini bahagia. Jangan lupa bahagiakan diri anda. Ingat bahagia itu gratis. Selamat berbahagia.
yea aina
Pemegang uang besar lebih milih diam. Sebaliknya yang uangnya makin menipis, akan gaduh dan berisik. Pemindahan 200 T dari BI ke 5 bank Himbara, sudah diakui Pak Menkeu sebagai tindakan moneter - padahal ini tugas dan fungsi BI. Tanggung jawab Pak Menkeu hanya di ranah fiskal. Toh dana tersebut alokasi Departemen, Lembaga dan Badan Negara yang gagal diserap.Ternyata ekonomi lesu bukan hanya di akar rumput, kinerja birokrat di pucuk pohon kekuasan juga sama saja: berkinerja lelet. Di masa lalu, dana itu disimpan di dompet BI, sekarang oleh Pak Menkeu dialihkan kepada 5 bank Himbara. Pindah dari kantong BI ke kantong Himbara. Jadi dengan besaran uang yang sama dialihkan sementara untuk menggerakkan ekonomi yang lesu.
Er Gham 2
Heran juga. Berulang kali terjadi kasus keracunan MBG, bahkan sampai ratusan siswa korbannya dalam satu kali penyajian, namun belum pernah ada press release hasil evaluasi atau hasil penyelidikan. Apakah benar telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. Jika telah diperiksa, apa hasilnya. Apakah bahan makanan yang kadaluwarsa, apakah bahan makanan yang tidak higienis, apakah cara masak atau olahnya salah, apakah tercemar saat mengemas ke dalam rantang. Lalu jika diketahui penyebab nya, apakah ditelusuri ada unsur kesengajaan. Atau adalah unsur sabotase. Ini wacana wacana terus saja akan diperiksa. Hanya janji janji saja. Seolah-olah rakyat memang bodoh dan tidak perlu tahu biang kerok masalahnya. Janganlah begitu. Bisa didemo itu dapur dapurnya. Atau di-nepalkan dapurnya.
Er Gham 2
Tugas BI yang utama memang cuma satu. Yaitu menjaga kurs rupiah agar tidak anjlok. Itu saja. Dan sekarang, tren kurs rupiah terhadap dollar sudah bergerak dari sekitar 15 ribuan menjadi 16 ribuan. Jadi BI tau diri juga. Mau koar koar, nyatanya rupiah cenderung merosot. Instrumen untuk jaga kurs rupiah banyak. Salah satunya kemarin menurunkan suku bunga. Supaya relaksasi. Itu menambah uang beredar, supaya orang tidak simpan uang deposito di bank dan sekaligus bank bisa menurunkan bunga kredit yang nantinya akan gerakan perekonomian. Wajar BI diam. Karena karakter nya memang begitu. Mirip akademisi di kampus kampus. Mereka lebih banyak meneliti, lebih banyak mengkaji. Beda dengan menkeu, yang merupakan jabatan politik. Yang memang harus bicara agar pasar percaya dan tenang.
Jokosp Sp
Ternyata orang pajak juga bilang : "Ketika cukai rendah justru nilai penerimaann ke negara sangat tinggi. Dan ketika cukainya sangat tinggi, justru penerimaan ke negara sangat turun drastis". Kemenkeu akhirnya bilang : "Itulah kalau langkah anda salah. Sudah salah tidak pernah dilakukan evaluasi. Lebih-lebih tidak pernah mau mendengar keluhan para industri rokok dalam negeri. Kamu lebih suka mendengar WHO. GOBLOK juga namanya". "Kan ketika pengangguran mebludak, mereka tidak juga ikut memikirkannya. Beanr apa benar?". "Dan kamu pemerintah telah melakukan apa dengan para pengangguran yang terkena PHK itu?". Mereka pegawai pajak lama terdiam, tidak bisa berkata-kata dan bisa menjawabnya. Baru kemudian : Ya benar, apa yang disampaikan Pak Menteri. Saya menimpali "DASAR GOBLOK PEGAWAI MACAM SEPERTI ITU, GAJI BESAR GAG ADA KONTRIBUSINYA. MALAH MENYENGSARAKAN RAKYAT. DASAR SEMPRUL".
Jokosp Sp
Saya harus tulis ulang, ini penting. Ketika Kemenkeu ditanya wartawan tentang industri rokok yang lesu, bagaimana tanggapannya?. "Saya sudah tanya ke orang pajak, berapa pengenaan pajak ke industri rokok?". "Mereka menjawab, pajaknya 57%". "Saya bilang ke mereka : GILA LU. Itu YAHUDI namanya". "Apa yang jadi pertimbangan kamu?". "Mereka menjawab agar industri rokok tidak membesar, sehingga perokoknya tidak besar pemakainya". "Ini juga karena tekanan WHO". "Terus saya tanya. terus bagaima pekerjanya yang terkena PHK karena industrinya lesu?". "Mereka menjawab : Tidak tahu". "Itu GOBLOK juga namanya, kalau pemerintah tidak melakukan tindakan apa-apa". "terus rokok yang mahal, timbul rokok putih palsu yang TANPA CUKAI, kamu sudah melakukan apa?". "Mereka hanya diam. Saya bilang, itu juga GOBLOK". "Saya akan ke Jawa Timur dan cek masalah mereka, masalah kelesuan industri mereka". "Saya akan perbaiki segera. Dan saya mengancam jika masih ada para penyelundup main rokok ilegal dari China misal, saya akan tegas dan memperkarakan pelakunya semua". Saya akan bilang ke anda Pak Menteri : Anda hebat. Anda harus berani, dan anda perlu BEKING KUAT. Anda harus berantas habis para penyelundup, dan terutama pegawai pajak yang main mata dengan importir rokok ilegal. Dengan tanpa membayar pajak ke negara. Basmi habis juga yang ada di bawah Kementerian Keuangan ( Bea Cukai dan Pelabuhan ). Batas karakter -->>>>
mario handoko
Selamat sore bp ks. "Swasta sepakat beli bbm pertamina. Dirut jamin kualitas sesuai standar." Demikian berita di kompas.com. Shell dkk sangat bijak. Mengikuti permainan bahlil. Diam emas. Manut saja diminta mengimpor bbm lewat pertamina. Pasca korupsi oplosan bbm. Pertamina tampaknya takut bersaing dgn shell dkk. dengan memakai tangan rezim penguasa. Semua spbu swasta hanya boleh impor bbm lewat pertamina. Bbm yg diimpor harus bbm murni. Tidak boleh siap jual. Blending zat aditifnya dilakukan di indonesia. Tampaknya pemerintah ingin mengontrol penjualan spbu swasta. Baik volume, harga maupun kualitasnya. Kelancaran pasokan bbm semua spbu swasta ditentukan pertamina. Fair nya. Jika pak bahlil ingin monopoli. Belilah semua spbu swasta dengan harga yg layak. Jadikan semua milik pertamina. Sehingga pegawe2 spbu swasta tidak khawatir di phk. Rezim bahlil sampai segitunya mengorbankan reputasi demi melindungi kebobrokan "kuda laut". Ambyaarr
Komentator Spesialis
Pom Bensin swasta kehabisan stock dan kuota impor akibat pembelian yang meningkat dari masyarakat sejak kasus korupsi Pertamax. Para pegawainya terancam PHK. Konsumenpun, termasuk saya yang biasa mengisi Shell Vpower, terdampak. Herannya Bahlil nggak ada action seperti menambah kuota impor. Parah ini. DPR pun diam. Ini memang kondisi yang sangat parah. Mohon Pak Prabowo turun tangan. Karena ini semua akibat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada BBM Pertamina yang dioplos.
Yusuf Ridho
metraliur -> mitraliur. Mitraliur berarti senapan mesin. Ada frasa "mitraliur yang diberondongkan". Senapan mesin yang diberondongkan. Frasa itu terasa janggal. Sebab, yang diberondongkan atau ditembakkan secara beruntun atau dikeluarkan berturut-turut itu sebenarnya adalah "amunisi/peluru" yang ada di mitraliur itu sendiri. Terima kasih.
Muh Nursalim
BSI dapat 10 T dari Menkeu. Akadnya apa, Mudharabah atau wadi'ah. Atau bahkan qard ? Ketiganya beda perlakuan. Mudharabah harus kasih bagi hasil. Jika memang BSI punya hasil. Wadiah tidak perlu kasih imbalan. Demikian pula qard. Baiknya pakai pakai saja mudharabah muqayadah. Investasi dengan tujuan khusus. Dengan demikian menkeu dapat memaksa BSI kemana dana dapat dilempar. Tidak sembarang nasabah boleh mendapatkan pembiayaan dari dana tersebut. Taruhlah, menkeu bilang ini yang 5 T untuk UMKM maka ya segitu pula buat UMKM. Tidak boleh ke yang lain. Dengan cara ini penguaha kecil dapat manfaat dari dana tersebut. Efek lebih lanjut ekonomi kampung bergerak dengan semarak.
Gregorius Indiarto
Sebagai wartawan saya yakin Anda tidak senang dengan sikap diam BI. Anda akan sangat senang jika BI "melawan", karena akan banyak yang di jual, banyak bahan berita. Ups, ternyata Anda bukan wartawan lagi.
Leong Putu
"Bapak Dahlan, gimana kabarnya?, lama tak jumpa". Pak Bos diam, sejenak Ia perhatikan wanita 7i di hadapannya, lalu Ia jawab :'Jangan panggil Bapak, panggil eMas saja biar lebih akrab!". ....begitu kira² gambaran diam emas....
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 147
Silahkan login untuk berkomentar