Benarkan Minyak Sawit Merah Mampu Menekan Risiko Kanker dan Tumor? Berikut Ini Penjelasan Ahli Gizi

Benarkan Minyak Sawit Merah Mampu Menekan Risiko Kanker dan Tumor? Berikut Ini Penjelasan Ahli Gizi

4 orang tersangka korupsi eksport CPO diungkap Kejaksaan, yang melibatkan oknum Kementrian Perdagangan.-Pixabay/@tristantan-

BACA JUGA:Jangan Takut, 4 Alasan Ini Bisa Buat Kalian Makin Rajin Puasa Loh

Hasilnya adalah menurunkan kolesterol total, LDL-C, MDA dan LDL teroksidasi serta meningkatkan aktivitas enzim SOD serum secara nyata.

Dijelaskan Angga, kue kering yang diolesi minyak sawit merah ini juga diberikan pada penderita tumor jinak payudara selama 8 minggu.

Penelitian yang dilakukan pada 2020 ini terbukti dapat meningkatkan kadar SOD (Antioksidan meningkat), menurunkan kadar TNF-α dan 8-isoprostan serum serta terjadi pengecilan ukuran tumor payudara secara signifikan.

BACA JUGA:7 Fakta Mengonsumsi Kopi Setiap Hari, Baik Buat Kesehatan atau Berdampak Buruk?

Hal senada dikatakan Direktur PT Nutri Palma Nabati Dr. Darmono Taniwiryono. 

Ninyak sawit, kata dia, sehat adalah lemak sawit (sehat) yang di dalamnya terlarut betakaroten dan Vitamin E dalam konsentrasi yang tinggi serta Co-Q10, likopen, DAG, MAG, dan ALB, rendah Omega 6, tidak mengandung kolesterol, transfat, 3-MCPD dan GE.

Saat dirinya berkunjung ke Afrika, ia lihat masyarakat setempat mengonsumsi minyak sawit merah yang tidak melalui proses rafinasi dan deodorisasi. 

”Nah dari situ saya lihat, orang Afrika jarang menggunakan kacamata,” ujarnya.

Menurut dia, kandungan vitamin E di dalam minyak sawit dalam bentuk tocotrienol, sejatinya lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lain.

Potensi antioksidan jauh lebih tinggi dari minyak nabati lainnnya. Sebagai antioksidan, kekuatan tokotrienol minyak sawit 16 kali lebih tinggi daripada tokoferol.

Lemak jenuh di dalam minyak sawit sangatlah bagus bagi tubuh manusia, tambahnya, secara tidak sadar, masyarakat mengonsumsi virgin coconut oil yang kadar lemak jenuhnya mencapai 90 persen.

Karena di dalam Air Susu Ibu (ASI), kadar lemak jenuh mencapai 37 persen.

”Masyarakat seharusnya tidak perlu takut mengonsumsi lemak jenuh karena sedari kecil sudah ada dalam tubuh melalui ASI,” tuturnya.

Dikatakannya, Virgin Red Palm Oil atau minyak sawit merah dapat ditambahkan ke makanan dan minuman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: