Akibat Picu Russophobia Media Ini Dilarang Masuk Rusia

Akibat Picu Russophobia Media Ini Dilarang Masuk Rusia

Karena dianggap picu Russophobia, berbagai media dilarang masuk Rusia.-Russia 1 -Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID – Karena dianggap picu Russophobia, berbagai media dilarang masuk Rusia.

Pelarangan media yang masuk Rusia mulai dari wartawan, pembawa berita, editor dan manajer senior.

Akibat picu Russophobia, jabatan tersebut berlaku untuk BBC, Sky News, dan surat kabar Times, Daily Telegraph, surat kabar Independen, Guardian dan beberapa media lainya.

BACA JUGA:Indonesia Minta Tesla Bangun Pabrik EV dengan Kapasitas 500 Ribu Unit Per Tahun

BACA JUGA:Gawat! Virus Cacar Monyet Ada Dalam Sperma, WHO Paparkan Faktanya

“Rusia telah melarang puluhan jurnalis Inggris, perwakilan media, dan tokoh pertahanan memasuki negara tersebut,” papar kementerian luar negeri Rusia.

Langkah ini diambil oleh Rusia sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat terhadap penyebaran informasi palsu tentang Rusia dan picu Russophobia.

Pihak kementerian menambahkan, 29 jurnalis dan anggota organisasi media Inggris secara pribadi dilarang masuk ke Rusia.

Wartawan Inggris yang termasuk dalam daftar itu terlibat dalam penyebaran informasi palsu dengan sengaja tentang Rusia dan peristiwa di Ukraina serta Donbas.

BACA JUGA:Pesawat Komersial Rusia Terancam Tak Bisa Terbang Dampak Embargo Eropa dan Amerika

BACA JUGA:Sindiran Rizal Ramli Soal Keputusan Jokowi Reshuffle Kabinet: Untuk Apa...

“Dengan penilaian yang mereka lakukan, mereka juga berkontribusi untuk memicu Russophobia di masyarakat Inggris,” tambah pihak kementerian.

Dialansir dari aljazeera.com, banyak wartawan asing telah meninggalkan Rusia setelah pihak berwenang di Moskow memberlakukan hukuman penjara 15 tahun karena menyebarkan apa yang disebut  dengan berita bohong tentang tentara Rusia.

Pihak pemerintahan Rusia juga melarang penggunaan kata-kata seperti ‘perang’ dan ‘invasi’ dan mengatakan bahwa serangannya ke Ukraina sebagai ‘operasi militer khusus’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: