NATO Ketar-ketir Rusia Gunakan Terpedo Posaidon di Kapal Selam Belgorod, Bisa Bikin Tsunami

NATO Ketar-ketir Rusia Gunakan Terpedo Posaidon di Kapal Selam Belgorod, Bisa Bikin Tsunami

NATO ketar-ketir Rusia gunakan Posaidon di kapal selam tenaga nuklir, bisa bikin tsunami sepanjang pantai Amerika. -twitter @pauluni17-

Akan tetapi menurut media italia tersebut hingga saat ini masih belum ada laopran yang menyebutkan bahwa Rusia pernah melakukan uji coba terhadap Posaidon tersebut.

Baik pejabat NATO, maupun Rusia tidak mengomentari pergerakan kapal selam nuklir Belgorod pada hari Senin lalu.

BACA JUGA:Mahfud MD: Tim TGIPF Diharapkan Bisa Ungkap Tragedi Kanjuruhan dalam Waktu 2 Minggu

BACA JUGA:Kompolnas: Penggunaan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Bukan Perintah Kapolres Malang

“Tidak diragukan lagi, setiap kali Belgorod ini melaut, NATO langsung memberikan perhatian lebih serta menunjukkan kekhawatiran yang tidak beralasan,” papar Dmitry Stefanovich yang merupakan peneliti di Pusat Keamanan Internasional di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. 

Stefanovich juga mengatakan bahwa kapal selam nuklir Belgorod tidak hanya dapat membawa torpedo Poseidon, tetapi juga kendaraan bawah air lainnya, termasuk yang otonom atau dikendalikan dari jarak jauh, serta kendaraan bawah air berawak.

BACA JUGA:Pakai Pita Hitam di Lengan, Beckham Putra Sampaikan Duka dan Dukungan untuk Arema FC

BACA JUGA:Kompolnas: Tiket Arema Vs Persebaya Dijual Lebih 30 Ribu Orang, Melebihi Kapasitas Stadion

Ini membuat orang berpikir tentang fungsi utama dari kapal selam termasuk misi pengintaian, pengujian drone bawah air baru dan sistem lainnya, serta sabotase.

Namun, Stefanovich percaya bahwa berlayarnya Belgorod pada Senin lalu hanya sebagai salah satu program pengujian sistem dan subsistemnya semata.

“Ini hanya sekedar meningkatkan perhatian dari NATO untuk itu kami berharap adanya pengamanan yang lebih untuk mengantisipasi adanya pesawat anti-kapal selam,” tambah Stefanovich.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: