Pendistribusian Obat Gagal Ginjal Akut Tunggu Arahan dari Kemenkes, Impor dari Beberapa Negara
Widyastuti, pendistribusian obat gagal ginjal akut tunggu arahan dari Kemenkes yang diimpor dari beberapa negara. -Intan Afrida Rafni-
Diketahui 10 dari 11 pasien AKI yang mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia tertentu berangsur membaik kondisinya setelah meminum obat ini selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM.
BACA JUGA:Para Tersangka Tragedi Kanjuruhan Dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP, Begini Bunyinya
''Kita bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan,'' ujar Menkes saat konferensi pers di Istana Negara, Senin 24 Oktober 2022.
''Kita akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis,'' tutur Menkes dalam keterangannya yang dikutip Selasa 25 Oktober 2022.
Dikatakan Menkes, pasien AKI itu semula tidak dapat berkemih (buang air kecil/BAK), bahkan dengan cuci darah tidak memberikan perbaikan bahkan sering terjadi perburukan.
Namun setelah diberi obat tersebut pasien mulai bisa melakukannya sedikit demi sedikit.
BACA JUGA:Sosok Penyerang yang Harus Diwaspadai Borussia Dortmund Saat Hadapi Manchester City
BACA JUGA:Ubah Citra Positif, 'Gerbang Mapan' di Pesisir Tangerang Jadi Percontohan
Tak hanya itu, pasien yang sebelumnya tidak bisa berkemih mulai berkemih dan anak yang tidak sadar mulai sadar kembali.
Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura dan selanjutnya akan datang dari Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.
Selanjutnya RSCM akan mendistribusikan ke rumah sakit pemerintah yang merupakan rujukan di provinsi.
"Ini kesiapan yang kita lakukan untuk menyediakan penawarnya. Kita akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien AKI,'' tandas Budi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: