Piala Dunia Qatar 2022 Dihujat Kartun Rasis dari Media Prancis, Paris Tak Tayangkan Siaran Pertandingan

Piala Dunia Qatar 2022 Dihujat Kartun Rasis dari Media Prancis, Paris Tak Tayangkan Siaran Pertandingan

Surat kabar Prancis menerbitkan sebuah karikatur yang mengesankan Qatar sebagai teroris dan tak akan menayangkan Piala Dunia 2022. -twitter @fahadq801-

“Dari isu yang dibuat oleh Le Canard enchainé tentang Qatar, kita tidak dapat membayangkan seberada dalam kebencian, penghinaan, dan penghinaan Prancis pada Qatar,” komentar pengguna twitter lainnya.

Terkait dengan karikatur tersebut, Hamad Al-Kawari yang merupakan menteri dan presiden Perpustakaan Nasional Qatar, meminta Prancis untuk menunjukkan rasa sportivitas meskipun hanya sedikit saja.

BACA JUGA:Dalami Balai Kota Bandung Kebakaran, Polisi Cari 3 Orang Usai Amankan Mandor Proyek

BACA JUGA:Terungkap! Pelaku Dibayar Rp 750 Ribu Untuk Pembuatan Video Syur Wanita Berkebaya Merah

Bulan lalu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam kampanye serta kritik yang diarahkan ke Qatar menjelang Piala Dunia.

Dia menyayangkan kapanye tersebut terus berlanjut hingga mencapai tingkat yang tak terbayangkan dan mempertanyakan apa motif dari kampanye tersebut.

Selain itu beberapa kota di Prancis, termasuk ibu kota Paris, tidak akan menayangkan pertandingan Piala Dunia.

Penolakan penyangan tersebut dengan alasan kekhawatiran atas pelanggaran hak pekerja migran dan dampak lingkungan dari turnamen tersebut.

BACA JUGA:Surprise Anniversary Dari Brigadir J Untuk Ferdy Sambo Dan Putri Candrawathi

BACA JUGA:Jadwal Carabao Cup: MU Balas Dendam ke Aston Villa, Man City Ditantang Chelsea, Arsenal Lawan Tim Merepotkan

Meskipun klub sepak bola papan atas Prancis, Paris Saint-Germain, dimiliki oleh Nasser Al-Khelaifi, ketua Qatar Sports Investments dan beIN media gGroup, namun tidak mempengaruhi keputusan tersebut.

“Kami memiliki hubungan yang sangat konstruktif dengan klub tersebut, namun hal itu tidak menghalangi kami untuk mengatakan ketika kami tidak setuju atas penayangan tersebut,” kata Pierre Rabadan yang merupakan wakil walikota Paris.

Perlakuan Qatar terhadap pekerja migran dan catatan hak asasi manusianya telah menjadi sorotan sejak dianugerahi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022.

Awal bulan ini, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengatakan Qatar telah membuat kemajuan dalam reformasi ketenagakerjaannya tetapi tantangan dalam implementasinya tetap ada. 

Feformasi yang dilakukan Qatar telah meningkatkan kondisi kerja dan kehidupan bagi ratusan ribu pekerja yang mencapai 85 persen dari populasi Qatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: