Kumpulan Puisi Hari Guru Yang Menyentuh, Cocok Dijadikan Status Whatsapp

Kumpulan Puisi Hari Guru Yang Menyentuh, Cocok Dijadikan Status Whatsapp

Hari Guru Nasional Jatuh Pada Tanggal 25 November 2022 -foto/Freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pada tanggal 25 November 2022 mendatang, kita semua akan merayakan Hari Guru Nasional. Sudahkan kalian semua mempersiapkan bentuk apresiasi dan untuk mengungkapkan rasa sayang kalian kepada guru – guru kalian yang telah berjasa selama ini?

Guru sendiri sudah seperti orang tua kita yang lain. Saat berada di Sekolah, dirinyalah yang selalu membimbing kita dan memberikan kita banyak ilmu untuk menghadapi dunia.

BACA JUGA:Jenderal Sulistyo Sigit Probowo di Persimpangan Ungkap Tambang Batu Bara Ilegal, IPW: Mengungkap atau Membungkam

BACA JUGA:Terungkap, Ini Alasan Toyota Masih Sematkan Nama 'Kijang' di Innova Zenix

Maka dari itu tidak sedikit para murid yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan gurunya. Guru juga sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Hari Guru sendiri sering dijadikan momentum bagi orang – orang untuk mengenang jasa – jasa para guru yang ada di negara Indonesia.

Jasa dari seorang guru sendiri sangatlah banyak dan memang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata – kata saja.

BACA JUGA:Sampaikan Duka Cita, Menag Yaqut Ajak Masyarakat Sholat Ghaib Untuk Korban Gempa Cianjur

BACA JUGA:Sosok Ki Joko Bodo, Mantan Paranormal 'Sakti' Ubah Istana Wong Shintink jadi Masjid, Ilmu Gendam Putihnya Bikin Merinding

Tapi memang, salah satu cara kita untuk menunjukkan rasa sayang kita kepada sang guru ialah dengan memberikan puisi – puisi yang menyentuh. Hal itu saja sudah dapat membuat guru kita senang loh.

Bagi kalian yang masih bingung mengenai puisi apa yang bisa kalian berikan kepada guru – guru kalian, kalian tidak perlu khawatir. Sebab, kami telah merangkum banyak puisi yang bisa kalian ungkapkan saat Hari Guru nanti.

BACA JUGA:Viral! Bukannya ke Pemerintah, Warga Konawe Selatan Minta Tolong Perbaikan Jalan ke Anies Baswedan: 'Tolong Perbaiki Jalan Kami'

BACA JUGA:Kisah Selebrasi Unik Jack Grealish, Bersifat Personal dan Menyentuh untuk Finlay

Berikut ini adalah daftar – daftar berbagai Puisi Hari Guru :

- Tombak keberhasilanku

Oleh Amanda Nurdhana D.

Pena menari di atas kertasku

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan

Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku

Mengajariku hal-hal baru

Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu

Untuk mencerdaskan generasi mudamu

Terima kasih kuucapkan untukmu

Guruku

Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu

Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu

Semoga selalu bahagia hidupmu

Kebaikan akan selalu menyertaimu

 BACA JUGA:Isi HP Jenazah Sekeluarga Kalideres Dibongkar Kepolisian, Polisi Libatkan Psikologi Forensik

BACA JUGA:Ada Tulisan 'Love' di Belakang Kerah, FIFA Minta Timnas Belgia Ganti Seragam

-  Guruku

Oleh Asty Kusumadewi

Dengan letih kau mengajariku

Dengan sabar kau mengajariku

Dengan hati kau mengajariku

Dengan senyum kau mengajariku

Arti dari sebuah rasa ikhlas

Arti dari sebuah rasa tulus

Itulah definisi dari dirimu

Guru terbaikku

Kau ajarkan semua hal baru

Membaca

Menulis

Bercerita

Hingga aku pandai dalam mengeja

Guruku,

Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku

Penuh kasih sayang kau berikan padaku

Terima kasih atas dedikasimu

Semoga engkau sehat selalu

BACA JUGA:Korban Reruntuhan Gempa Cianjur 162 Orang, Ridwan Kamil : Mayoritas Anak-anak

BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Pelajar di Cipete Nonton Video Porno Sebelum Beraksi, Polisi: Ada Dorongan Negatif

-  Pesan untuk guruku

Oleh Lisa Ardhian Widhia Sari

Dalam lirih keluh di bibirku

Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku

Ego kami masih bangkitkan ragu

Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar

Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar

Mengalirkan bakti tanpa ingkar

Demi negeri agar tidak buyar

Guruku

Maksudku sampaikan rasa bukanlah untuk ungkap luka

Engkau adalah pelita terang, saat kau mampu berkelana

Merangkul seluruh siswa tanpa pilah cinta

Bercengkerama bak sohib dan tetap beretika.

Terima kasih kuucapkan

Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan

Si petutur ilmu dari guratan awan

Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan

Guruku

Kau adalah jingga, sosok inspiratif dalam senja

Kau selayaknya surya, penerang untuk generasi bangsa

Dan kau ibarat gerimis kiranya

Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga

 BACA JUGA:Pilu, Evakuasi Ibu Hamil 9 Bulan Dilakukan Secara Manual: 'Alat Berat Kesulitan Akses'

BACA JUGA:Sengketa MS Glow Vs PS Glow Disinggung Menkumham: Jangan Sudah Mendaftarkan Orang Lain Duluan, Baru Ribut

- Guruku

Oleh Syafni

Guru adalah pahlawanku

Guru mengajariku

Guru mendidikku

Guruku

Aku selalu membanggakanmu

Aku selalu mengingatmu

Guruku

Terima kasih atas kasihmu

Karena kasih sayangmu

Membawaku ke tempat

yang lebih baik

BACA JUGA:Dirtipid Narkoba Bareskrim Mabes Polri Musnahkan 269.707 Gram Sabu

BACA JUGA:Wartawan Argentina Kemalingan Saat Liputan Piala Dunia 2022, Polisi Qatar Respon Begini

- Guruku yang hebat

Oleh Moh Adhuri Ali Syaban

“Bagaimana tidak hebat

rutinitas pagi harus serba hemat

bangun tepat

mandi cepat

sarapan kalo sempat

guruku hebat

jam 05.00 sudah wangi

menjemput sang pelangi

mengantarkannya meraih mimpi

demi ibu pertiwi

guruku hebat

bertahun tahun menahan diri

dari keinginan hati

dari nafsu yang menghampiri

walau kadang makan hati

guruku hebat

bagaimana tidak hebat

tiap hari menopang martabat

walau kadang tak bersahabat

namun tetap kuat

guruku tetap hebat

dalam kekurangan tetap bertahan

dalam kesederhanaan tetap diam

dalam kesuksesan tetap sopan

dalam kemakmuran tetap tenang

guruku memang hebat

meski bukan konglomerat

namun tak melarat

meski bukan bangsawan

namun tetap menawan

guruku hebat

mendidik anak negeri sepenuh hati

mengajarkan budi pekerti

agar menjadi insan yang bernurani

tanpa harus menyakiti

guruku tetap yang hebat

gaji kecil tak sakit hati

gaji cukup tak sombong diri

meski banyak yang sakit hati

karna guru dapat sertifikasi

guruku memang hebat

karena sertifikasi dituntut kompetensi

kalau tak mau diamputasi

oleh penguasa negeri

yang “katanya” baik hati

guruku memang hebat

meski mutasi dan gandanya kompetensi mengancam diri

tak menjadikannya patah hati

mengabdikan diri untuk negeri

sambil menunggu panggilan Surgawi

BACA JUGA:Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Cianjur, Lokasinya Membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu ke Tangkuban Perahu dan Subang

BACA JUGA:90 Persen Korban Reruntuhan Gempa Cianjur Berhasil Diidentifikasi

- Sebatang Kapur

Oleh Iroh Rohmawati

Deretan - deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus - tikus kemalasan diotak kami

Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami

Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur - aparatur negara yang tidak adil

Guru

Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa

Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk

Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan

 BACA JUGA:Fakta Terbaru Keberadaan HP Brigadir J Dibongkar Saksi Tedi, ‘Saya Hanya Diperintahkan’

BACA JUGA:Ruqyah Online Ki Joko Bodo oleh Kang Ujang Busthomi, Resmi Hijrah dan Jadi Muslim yang Taat

- Pipit kecil

Oleh Zuarni, S. Pd.

Awal jumpa kita Kami bukan siapa-siapa

Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka

Kami hanya berputar, berputar

Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami

Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa

Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna

Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami

Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan

Guruku, lihatlah pipitmu

Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati

Dengan ilmu dan petuahmu

Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari

Langkah seok, telah mantap menapaki jalan tajam beronak

Kini pipitmu

Telah siap terbang, terbang memetik cita-cita kehidupan

Dia meninggalkan

Secuil sejarah hidup kami di sini

 BACA JUGA:Isu Panas Ki Joko Bodo Diguna-guna Sebelum Meninggal Dunia Terbongkar, Sang Anak Bocorkan Kebenarannya: Ada Penjelasan

BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Gempa Cianjur Mayoritas Anak-anak, Ridwan Kamil: Kejadian Gempa Tidak Lama, 30 Detik

- Guruku Pelitaku

Oleh Rizki Alysa

Guruku pelitaku

dihidupku yang gelap gulita

kau pancarkan seribu cahaya

kau bagi – bagikan ilmu pada kami

kami yang tak tahu di arti

karnamu kami bisa menulis dan membaca

karnamu kami jadi tahu beraneka macam ilmu

guru

Kau adalah bah pelita

penerang dalam gulita

jasamu tiada tara

Jika ku bisa kan ku petik bintang

sebagai tanda terimakasihku

untukmu wahai guruku

kaulah pelita dalam hidupku

 BACA JUGA:Raja Salman dan Putra Mahkota MbS Ucapkan Duka Cita untuk Korban Gempa Cianjur: Semoga Allah Melimpahkan Ampunannya

BACA JUGA:Raja Salman dan Putra Mahkota MbS Ucapkan Duka Cita untuk Korban Gempa Cianjur: Semoga Allah Melimpahkan Ampunannya

-Bersamamu, guruku

Oleh Yoga Permana Wijaya

Ketika aku menatap langit

Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit

Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku

Aku dapat menggapai cita setinggi itu

Ketika aku memandang samudera

Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada

Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku

Aku bisa merangkul mimpi seluas itu

Ketika aku melihat gunung

Beratnya takkan mampu kupikul di punggung

Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku

Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu

Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima

Berkatmu. Kumantap, kumemandang, kumelihat sisi lain dunia

Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan

Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung

Terhatur terima kasih untukmu, guruku.

 BACA JUGA:Ki Joko Bodo Meninggal Kena Santet? Putrinya Membantah: Kena Kaki Jadi Sakit

BACA JUGA:Kabar Duka, Mantan Paranormal Ki Joko Bodo Meninggal Dunia

-Pengabdian

Oleh Roosmilarsih

Seribu rintangan adalah cambuk perjuangan

Sejuta pengabdian bagai emas yang kita tanam

Sedih, suka adalah tangga, untuk kita sampai ke puncak kesuksesan

Menjadi sosok dengan satu kepribadian yang tak goyah oleh selembar surat keputusan

Pengabdian, waktu terus berjalan tak ada beda

Tanggal yang berlalu dan menjelang tak beri kepastian

Hanya tugas dan segudang kewajiban

Yang tak pernah beri hak atas segala pengorbanan

Gemuruh semangat kalian adalah cita

Yang kan mampu runtuhkan tingginya jurang pemisah dalam pendidikan

Karena semangat juang kalian tak kalah oleh selembar surat sakti dari yang berwenang

Tak ada keraguan dan kebimbangan

Sepanjang waktu, langkah kalian semerbak

Tak ada pamrih, meski tahu tanggal satu yang tak pernah berpihak

Kalian bahkan tak pernah peduli, karena di setiap waktu ada harapan yang takan bisa terbalas oleh manusia

Namun yakin semua balas kan datang pada waktunya

Mari dengan bangga kita teriakan

Hidup pengabdian, hidup perjuangan

Agar rasa putus asa tak datang mendekat

Agar kejenuhan tak berani hinggap

Tak ada yang sia-sia

Pengorbanan kalian bagai para suhada

Doa kalian adalah wangi surga yang memanggil dan meminta

Mari syukuri karna kita adalah insan pilihan dan teladan, tuk mendidik generasi menjadi pejuang kehidupan

 BACA JUGA:Sejumlah Santri Lantunkan Dzikir dan Doa Pasca Gempa Cianjur, Ustaz: Sedih Dengar Raungan Sirine Ambulan

BACA JUGA:Kabar Baik! Porsi Kredit UMKM Ditingkatkan Jadi 30 Persen

-  Jangan ajari aku korupsi, guruku

Oleh Abdul Hakim

Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu

Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu

Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku

Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu

Aku mungkin bukan anak yang pintar

Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar

Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena

Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa

Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa

Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka

Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara

Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa

Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa

Aku ingin guruku memberi angka apa adanya

Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya

Menipu diriku, orang tua, dan seluruh bangsa

Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa

Terpaksa memberi angka yang cetar membahana

Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya.

Guruku jangan ajari aku korupsi

Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki

Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi

Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki

Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi

Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri

Guruku, Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati.

BACA JUGA:Porwanas 2022 Resmi Digelar, Menpora Amali Ingatkan Desain Besar Olahraga Nasional

BACA JUGA:Detik-detik Menegangkan Evakuasi Ibu Hamil 9 Bulan Tertimpa Reruntuhan Gempa di Cianju

- Air Mata Untuk Guru

Oleh Dhiya Gustita Aqila

Kembali hilang bagian penting hidupku

Terlalu cepat waktu mengambil dirimu

Waktu tak mengerti apa perasaanku

Air mata kembali bersamaku

Melepasmu bagai dagingku telah hancur

Hatiku layu tidak kembali mekar

Ku tak bisa menjadi seorang anak pintar

Tanpa dirimu itu akan sukar

Air mata ini untukmu

Kau dapat dengar tangisannya selalu

Suaranya kan bergema di tiap celah hatimu

Kan mengisi kekosongan rumahmu

Andai kita tak berpisah

Detikku takkan resah

Melihatmu telah jauh

Hatiku semakin rapuh

- Pahlawan yang terlupakan

Oleh Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan

Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula

Sosok yang terkadang terlupakan

Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan

Terkalah kiranya siapa pahlawan ini

Ingatlah lagi kiranya apa jasanya

Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya

Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya

Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya

Bukan ia yang diharap menang

Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini

Karenanyalah kudapat tulis sajak ini

Karenanyalah kau dapat baca sajak ini

Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan

Mungkin telah kau terka jawabnya

Ialah pahlawan dan orang tua kedua

Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

- Jasamu Tak Terbalas

Oleh Saraswitha Shinta Hapsari

Ketika ilmuku gelap gulita

Engkaulah pelitanya

Ketika ilmuku butuh cahaya

Engkaulah penerangnya

Kau bagi ilmu

Menerangi otakku

Seolah engkau berkata

“Rajinlah belajar muridku, Agar kau sukses nantinya”

Batinmu

Padamu guru-guruku

Aku haturkan rasa hormatku

Untukmu guru-guruku

Aku ucapkan terima kasih

Atas ilmu yang telah kau bagi pada murid-muridmu

Jasamu tak kan pernah terbalas

Selamat hari pahlawan

Untukmu pahlawan tanpa tanda jasa

Terima kasihku

Karna tanpamu

Aku terjatuh di alam kebodohan

- Sang guru

Oleh Fitriana Munawaroh

Tentang kegelapan

Tentang buta pada zaman dahulu kala

Tentang kebodohan yang merajalela

Dan tentang sosok penumpas itu semua

Ialah sang guru

Sosok yang ikhlas berbagi ilmu

1, 2, 3 ,4 dan seterusnya

Harapnya tetap tak lekang dimakan usia

Tetap tak basi dari sebuah tradisi

Dia tetap mulia

Dengan segala wibawanya

Masa depan?

Jangan kau tanyakan

Aku dan kamulah sang harapan

Menjadi lebih hebat dari apa yang ia ajarkan…

Maka genggamlah apa yang ia percayakan

- Untuk Guruku Terkasih

Oleh Victoria Anggia Alexandra

Engkaulah adalah lenteraku, di dalam kegelapan

Engkaulah adalah embun penyejukku, di dalam kekeringan

Engkau adalah penuntunku, di dalam kebutaan

Engkau adalah temanku di dalam kesendirian

Engkau beri kami jawaban dari masalah kami

Engkau beri kami harapan dari keputusasaan kami

Engkau berikan kami arah dari kesesatan

Engkau beri kami keindahan dalam kesunyian

Engkau berjuang memerangi demi kebaikan kami

Engkau menciptakan insan yang berpendidikan

Engkau berjuang memerangi kemiskinan

Engkau menggantungkan harapan bangsa di pundak kami

Engkaulah pelangi di tengah badai

bagaikan pejuang di tengah pertarungan

Engkaulah hujan di gurun gobi

bagaikan secercah harapan di tengah ketidakpastian

Oh guruku

Engkau adalah pahlawan sejati

Engkau adalah seseorang yang selalu kami nanti

Jasamu tak akan dapat kubalas sampai mati

- Sang pengabdi

Oleh Zaniza

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu

Berpacu waktu demi waktu

Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot

Tak hirau dingin memagut

Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya

Wajah-wajah lugu haus kan ilmu

Menari-nari di pelupuk mata menunggu

Untaian kata demi kata terucap seribu makna

Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu

Menyaksikan tingkah polah sang penerus

Canda tawa penghangat suasana

Hening sepi berkutat dengan soal

Lengking suara kala adu argumen

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu

Entah berapa tinta tergores di papan putih

Entah berapa lisan terucap sarat makna

Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi

Entah berapa ajaran budi kau tanamkan

Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi

Berserah diri mengharap kasih Ilahi

Ilmu kau beri harap kan berarti

Satu persatu sang penerus silih berganti

Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri

Kau tetap di sini setia mengabdi

Sampai masa kan berakhir nanti.

- Amarah Guru

Oleh Dwi Kurniati

Ketika

Keramaian datang

<span lang="EN-US" st

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads