Bensin Sawit Pengganti BBM Mineral Disiapkan Luhut Binsar Panjaitan yang Lebih Bagus Dari Pertamax Turbo

Bensin Sawit Pengganti BBM Mineral Disiapkan Luhut Binsar Panjaitan yang Lebih Bagus Dari Pertamax Turbo

Bahan bakar baru sedang Prabowo siapkan jika memang terpilih menjadi presiden Indonesia. Bahan bakar baru itu dari bahan baku nabati singkong-esdm-

Kualitas bensin sawit juga telah dijajal oleh Tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Kemurgi Indonesia.

Dalam melakukan uji coba yang dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, tim berhasil melakukan test drive menggunakan motor berbahan bakar bensa dengan sukses tanpa kendala dengan jakar tempuh sejauh 2.000 km, dari Bogor ke Medan.

BACA JUGA:Update BBM Hari Ini: Cek Harga Pertalite yang Naik Rp 2.350, Mobil Pribadi Kini Dibatasi Konsumsi BBM Subsidi

BACA JUGA:Leslar Datangi Polda Metro Jaya, Ini Penjelasan Kuasa Hukum

"Sawit ternyata mampu mengantarkan 2.000 km dan Alhamdulillah (motor) tidak rusak. Kita sudah membuktikan bahwa sawit ini membawa kita lebih bahagia," kata anggota tim riset ITB-Kemurgi Indonesia, Muhammad Ferian pada Oktober 2022 lalu.

Kehadiran dari bensin sawit ini selain dapat menekan pengeluaran negara akan biaya impor BBM, bensin sawit juga akan dapat menstabilkan harga sawit jika terjadi penurunan harga sawit dunia.

Tak hanya itu, emisi gas buang yang menjadi konsentrasi pemerintah untuk menuju green energy, bensin sawit mempunyai peranan penting serta proses pembuatan bensin sawit yang teknologinya telah kita kuasai.

Dengan mesin konvensional atau internal combustion engine (ICE), bensin sawit mempunyai emisi gas buang yang sangat rendah dan aman bagi lingkungan.

BACA JUGA:Rizky Billar dan Lesti Kejora Datangi Polda Metro Jaya Tengah Malam, Kuasa Hukum: Masih Dirahasiakan Dulu

BACA JUGA:4 Makanan Penghilang Kolesterol untuk Minimalisir Risiko Komplikasi yang Mengancam Jiwa

Menurut Luhut pemerintah sendiri menargetkan akan memproduksi sebanyak 100 ton minyak sawit menjadi bensin sawit, di manan nantinya dari 100 ton tersebut 30 persen untuk kenbutuhan pangan dan 70 untuk memenuhi kebutuhan bensin sawit.

Pengembangan bahan bakar alternatif ini merupakan satu dari lima pilar ekonomi hijau yang tengah digencarkan Indonesia. 

Empat pilar lainnya yang digenjot pemerintah yaitu dekarbonisasi sektor kelistrikan, transportasi rendah karbon yang salah satunya berupa adopsi kendaraan listrik, industri hijau dan carbon sinks yang meliputi carbon capture dan carbon offset market.

Besarnya peran bensin sawit ini menurut Luhut memegang peranan penting dalam transisi energy dari BBM fosil ke energy terbarukan.

BACA JUGA:Katalog Promo Superindi Terbaru Hari Ini, Jumat 20 Januari 2023: Diskon Seafood Segarnya Setiap Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: