20 WNI Korban TPPO di Myanmar Jalani Pemeriksaan, Krishna Murti: Bisa Jadi Ada yang Pelaku

20 WNI Korban TPPO di Myanmar Jalani Pemeriksaan, Krishna Murti: Bisa Jadi Ada yang Pelaku

20 WNI korban TPPO di Myanmar jalani pemeriksaan, di mana Krishna Murti mengungkapkan bahwa bisa jadi ada yang pelaku.-Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - 20 WNI korban TPPO di Myanmar jalani pemeriksaan, di mana Krishna Murti mengungkapkan bahwa bisa jadi ada yang pelaku.

Menurut Irjen Krishna Murti selaku Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter)  dari puluhan orang tersebut bisa jadi terdapat pelaku TPPO.

"Sekarang tim Bareskrim dan Hubinter sedang proses interogasi. Bisa jadi di antara 20 orang itu ada yang pelaku," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Selasa, 9 Mei 2023.

Kendati demikian, dia belum bisa memastikan jadwal kepulangan para WNI tersebut yang diduga sebagai korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.

BACA JUGA:Indonesia Kembali Dulang Emas di SEA Games 2023 Kamboja, Tim Bola Voli Putra Indonesia Catat Hattrick

BACA JUGA:Mayat Mutilasi Dicor di Tembok Samping Ruko di Tembalang

BACA JUGA:Pemkot Tangsel Akan Berikan Santunan Kepada Korban Kecelakaan Bus di Guci

Jenderal bintang dua itu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) untuk pemulangan puluhan WNI tersebut. 

"Sudah diperiksa dulu di Bangkok. Semua pemulangan dikoordinasikan dengan Kemenlu," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan 20 Warga Negara Indonesia (WNI) korban perdagangan manusia secara online sudah dievakuasi dari wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar.

BACA JUGA:Fans PSG Protes di Depan Rumah Neymar Jr, Samir Nasri Salahkan Media Gegara 'Panaskan' Hubungan dengan Mbappe

BACA JUGA:Ahmad Sahroni Geram Bimo TikToker Malah Nyinyir ke Jokowi: 'Gue Jadi Nggak Respect Sama Lu, Jangan Norak!'

Pembebasan ini didukung KBRI Yangon dan KBRI Bangkok yang memanfaatkan akses jejaring lokal ke wilayah Myawaddy.

20 WNI tersebut dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang, yaitu pada 5 Mei 2023 sebanyak 4 orang, dan 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: