Modal Investasi Xinyi Dipertanyakan Komisi VI, Bahlil Lahadalia: Dia Tidak Sendiri
Bahlil mengungkapkan bahwa nantinya Xinyi tidaklah sendiri berinvestasi di Eco City Rempang, namun Xinyi merupakan perwakilan dari beberapa perusahaan tersebut.-tangkapan layar youtube@TVR PARLEMEN-
JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam rapat antara Menteri Investasi Indonesia beserta ketua BP Batam dengan DPR RI, Bahlil Lahadalia menjawab modal Xinyi dipertanyakan Komisi VI.
Modal dari Xinyi tersebut dipertanyakan oleh La Tinro La Tunrung dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya.
Hak tersebut dikarenakan tersebarnya kabar bahwa modal dari Xinyi tidak mencukupi untuk investasi dengan nilai 11.5 miliar dolar US atau sekitar 175 triliun rupiah.
BACA JUGA:Dugaan Malpraktek RS Kartika Husada, Korban Alami Mati Batang Otak dan Belum Sadarkan Diri
Bahlil mengungkapkan bahwa nantinya Xinyi tidaklah sendiri berinvestasi di Eco City Rempang, namun Xinyi merupakan perwakilan dari beberapa perusahaan.
“Sebenarnya Xinyi telah membangun pabrik kaca di Gresik I di Jiipe dengan nilai investasi mencapai 600-700 juta dolar Amerika,” terang Bahlil.
Menurut Bahlil, tanah itu dibeli Xinyi dari Java Integrated Industrial and Ports Estate atau Jiipe.
BACA JUGA:Faisal Assegaf Ungkap Kaesang Jadi Ketua PSI Lebih Buruk dari Anak Firaun
BACA JUGA:BRI dan SRCIS Kolabs Ekosistem Toko Kelontong, Dagang Lebih Mudah & Praktis
“Sedangkan pendatan Xinyi sendiri 3.3 miliar dolar Amerika dengan asetnya 3.7 miliar dolar Amerika, di mana ada beberapa perusahaan lain bersama Xinyi yang di groupkan,” terang Bahlil.
Bahlil juga menjelaskan bahwa pemerintah tidak menutup diri terhadap perusahaan dari negara lainnya.
“Kami telah mencari di Eropa, Amerika, Jepang dan dapatnya di China sehingga akhirnya kami melakukan MOU,” jelasnya.
Sedangkan kerjasama dengan MEG menurut bahlil di mana Xinyi merupakan partner lokal Xinyi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: