Mahfud MD Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tidak Akan Naik Hingga 7 Persen Jika Masih Ada Pemimpin Yang Korupsi

Mahfud MD Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tidak Akan Naik Hingga 7 Persen Jika Masih Ada Pemimpin Yang Korupsi

Closing statement Mahfud MD di debat cawapres. -YouTube KPU-

JAKARTA, DISWAY.ID - Calon wakil Presiden (cawapres) dari PDI Perjuangan Mahfud MD menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan meningkat hingga 7 persen jika masih ada koruptor di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung olehnya saat memaparkan visi misinya pada debat perdana cawapres di Jakarta Conversation Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember 2023.

Dia pun menambahkan, kasus korupsi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sering sekali terjadi di berbagai sektor, seperti konsumsi, belanja pemerintah, ekspor impor, dan investasi.

BACA JUGA:Cak Imin Bingung Ditanya Gibran soal SGIE: Terus Terang Saya Nggak Paham Itu Apa

"Karena kebodohan kita, kita ini tidak bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen karena kita ini kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat," ujar Mahfud Md dalam paparan visi misinya.

"Masalahnya apa? masalahnya banyak korupsi dan infisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi yaitu di sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor impor, dan investasi," tambahnya.

Mahfud Md juga menyebutkan, berdasarkan hasil SIGI TII, korupsi paling riskan terjadi pada lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang dilakukan secara besar-besaran.

Tidak hanya itu, bahkan kata Mahfud, korupsi juga terjadi di tiga mantra alam, seperti di pertambangan, kelautan, udara.

BACA JUGA:Momen Prabowo Tarik Jaket Bahlil Saat Debat Cawapres

"Korupsi juga terjadi di tiga matra alam kita ini, kita menginjak bumi ada korupsi di tanah dan pertambangan, kita ke laut ada korupsi di masalah kelautan, kita melihat udara pesawat terbang kita ternyata di udara juga ada banyak korupsi," jelas Mahfud Md.

Lebih lanjut, Mahfud Md pun menceritakan pengalamannya saat blusukan ke daerah terpencil. Ketika itu, dia bertemu dengan pegawai angkutan truk yang mengeluhkan soal subsidi minyak.

"Saya ketemu dengan seorang bernama Tedy dan Joni di Padang, seorang atau dua orang pegawai angkutan perusahaan truk, menyatakan tidak pernah bisa mendapat subsidi minyak yang disediakan oleh negara karena tidak pernah sampai karena dikorupsi," kata Mahfud Md.

BACA JUGA:Mahfud Sebut IKN Belum Ada Investor, Gibran: Pulang Debat Bisa Di-google

Bahkan dalam ceritanya itu, Mahfud juga menyebutkan, seorang pelaku usaha yang tidak jadi berinvestasi karena tindakan pemerasan yang seperti dinormalisasikan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: