Alasan Pemecatan KH Marzuki Mustamar Dibongkar KH Abdussalam Shohib: Puncak Konspirasi dan Demi Jabatan Seseorang
Pemecatan KH Marzuki Mustamar dibongkar KH Abdussalam Shohib yang mengatkan jika pemecatan tersebuat merupakan puncak konspirasi dan demi jabatan seseorang.-jatim.nu -
BACA JUGA:Heboh Bobby Nasution Diisukan Selingkuh, Nettizen Gercep Bandingkan dengan Prabowo
BACA JUGA:Propam Periksa Anggota Polsek Tambora yang Terlibat dalam Penangkapan Asisten Saipul Jamil
Gus Salam juga memaklumi jika Gus Yahya tidak mengakui pertemuan tersebut, namun dirinya berani bersumpah bahwa ini adalah fakta.
“Saya dibilangin oleh Gus Yahya kalau kamu sekarang menjadi Wakil Sekretaris Jenderal dibawahnya Gus Ipul, nanti di 2024 Gus Ipul jadi Menteri, kamu naik jadi Sekretaris Jenderal,” paparnya.
Gus Salam mengungkapkan bahwa dirinya menjadi down dan ormas sebesar NU kenapa hanya mengawal karier dan jabatan seseorang.
“Ini melanggar etika dari organisasi dan setelah saya berdiskusi dengan beberapa Kiai dan beberpa Gus akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Sekretaris Jenderal PBNU,” paparnya.
Selain itu menurut Gus Salam hal tersebut diungkapkannya agar masyarakat mengetahui kenapa kondisi di NU bisa seperti ini.
Sedangkan pemecatan KH Marzuki Mustamar juga telah memicu tuntutan untuk menggelar MLB atau Muktamar Luar Biasa dari akar rumput Nahdliyin untuk melengserkan Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf).
KH Imam Jazuli yang merupakan Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon munculnya tuntutan MLB buntut dari pemecatan KH Marzuki adalah gerakan moral yang dilandasi oleh tiga alasan yang sangat kuat.
Landasan pertama adalah penghormatan terhadap Kiai Sepuh adalah tidak adanya sejarah pemecatan pengurus NU.
BACA JUGA:Grace Datangi Moderator Saat Debat, KPU : Jadi Bahan Evaluasi Saat Rapat
BACA JUGA:Ivan Gunawan Umumkan Pamit dari Brownis Setelah 6 Tahun Jadi Host, Buntut Teguran KPI?
Landasan kedua ada ketidakadilan yang dilakukan PBNU karena dukungan KH Marzuki Mustamar terhadap paslon nomor urut 1 (AMIN), yang dinilai berseberangan dengan ketum PBNU, lebih bersifat dukungan pribadi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: