McDonald's Mengeluh Saham Anjlok, Gegara Aksi Boikot yang Dianggap Dukung Israel
McDonald's Mengeluh Gagal Capai Taget Penjualan, Gegara Aksi Boikot Dianggap Dukung Israel-Tangkapan Layar/McDonald's Indonesia-
BACA JUGA:Raja Charles III Kanker, Pangeran Harry Segera Terbang ke Inggris Jenguk Ayahnya
BACA JUGA:Tokyo Dihantam Badai Salju, 40 Orang Dilarikan ke RS, 100 Penerbangan Batal
Retailer makanan cepat saji ini menuai kritik setelah waralabanya yang berbasis di Israel mengatakan pihaknya telah memberikan ribuan makanan gratis kepada anggota militer Israel.
Sehingga memicu seruan untuk memboikot merek tersebut oleh mereka yang marah dengan respons militer Israel di Gaza.
Hal ini mendorong pemilik waralaba di negara-negara mayoritas Muslim seperti Kuwait, Malaysia dan Pakistan untuk mengeluarkan pernyataan menjauhkan diri dari perusahaan tersebut.
Kempczinski menyebut reaksi negatif tersebut mengecewakan dan tidak berdasar dan menyalahkan informasi yang salah.
BACA JUGA:Istana Umumkan Raja Charles Divonis Penyakit Kanker, Ada Pembesaran Prostat
BACA JUGA:Raja Charles Idap Sakit Kanker, Joe Biden Khawatir
Penjualan global McDonald's tumbuh hanya di bawah 4 persen pada kuartal keempat, turun dari 8,8 persen pada kuartal sebelumnya, dan di bawah rata-rata tahunan.
Korporasi memperoleh keuntungan dari inflasi harga, dengan mencatat pertumbuhan penjualan terkuat di Amerika Serikat, dan juga meningkatkan penjualan di Inggris, Jerman, dan Kanada.
Namun bisnisnya di AS mengalami pertumbuhan penjualan yang lebih lemah dari yang diharapkan, karena pelanggan dengan pendapatan rendah memesan lebih sedikit makanan dan memilih menu yang lebih murah.
Pekan lalu, Starbucks juga memangkas perkiraan penjualan tahunannya, sebagian karena berkurangnya pelanggan yang mengunjungi toko di Timur Tengah.
BACA JUGA:Akademisi Australia dr Yang Jun Dihukum Mati Pengadilan Tiongkok, Dituding Mata-Mata
BACA JUGA:112 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan Chile, 1.600 Kehilangan Tempat Tinggal
McDonald's mengatakan pada hari Senin bahwa mereka turut prihatin terhadap keluarga dan komunitas yang terkena dampak konflik di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: