Wanita di Bekasi Gugat Mantan Suami yang Merupakan Bos Pabrik Plastik 1,26 M, Alasannya Bikin Geleng-geleng
Ilustrasi Pengadilan Agama Karawang-Dok. Pengadilan Agama Karawang-
"Selain pimpinan perusahaan, tergugat juga memiliki usaha sampingan yakni di bidang karoseri, percetakan, dan bengkel motor trail, sehingga sangat mampu menafkahi anak tersebut," jelas Yayan.
Pernikahannya Mega dan KK sendiri, meski tak dilakukan secara negara, kata Yayan tetap sah secara agama karena merupakan pernikahan siri.
"Kami juga meminta pengadilan menyita rumah tergugat di Sukaluyu, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, agar tergugat memenuhi kewajibannya untuk menafkahi anaknya," kata Yayan yang jadi kuasa hukum penggugat bersama-sama Verridiano Leonardo Filmon Billi itu.
BACA JUGA:Pencabutan Gugatan Praperadilan Firli Bahuri Diterima
BACA JUGA:Terungkap Alasan Firli Bahuri Cabut Gugatan Praperadilan Sebenarnya
"Jika tergugat tak memenuhi kewajibannya, rumah tersebut dilelang dan hasilnya diberikan kepada penggugat," imbuhnya.
Guna menjamin KK membayar nafkah tepat waktu, pengadilan diharapkan mewajibkan tergugat membayar uang paksa Rp 10 juta untuk setiap keterlambatan per hari.
Sementara itu, Mega berujar jika perkara penelantaran anak digugat ke Pengadilan Agama Karawang untuk mendapatkan hak sebagai istri. Sebab, tergugat selama beberapa tahun tak menafkahinya dan anaknya.
"Saya bawa ke jalur hukum biar kebenaran terungkap dan anak saya dapat haknya," ujar Mega.
"Saya cuma minta nafkah ke anak saya, itu saja," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: