Psikolog UI Bongkar Biang Kerok Tren Pernikahan di Indonesia Turun: Banyak Anak Ikrar 'Child Free'

Psikolog UI Bongkar Biang Kerok Tren Pernikahan di Indonesia Turun: Banyak Anak Ikrar 'Child Free'

Ilustrasi. Trend pernikahan di Indonesia mengkhawatirkan turun hingga 7 persen lebih.-Foto/Freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID - Psikolog Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Rose Mini Agoes Salim, MPsi menyoroti menurunnya jumlah angka pernikahan yang tengah terjadi di Indonesia.

Menurut Rose Mini Agoes Salim menurunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia disebabkan karena munculnya tren 'Child Free' pada generasi muda atau Gen Z dan perubahan pola pikir modern di masyarakat.


Psikolog Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Rose Mini Agoes Salim, MPsi ungkap penyebab tren pernikahan turun-Foto/Istimewa-

"Kita, kan, sekarang ini banyak anak-anak muda yang kemudian mengikrarkan Child Free dan sebagainya," tuturnya saat dihubungi Disway.id, Minggu 10 Maret 2024.

BACA JUGA:Sejauh Mata Memandang Kolaborasi dengan Desainer Adrian Gan Usung Koleksi dari Benang Daur Ulang

BACA JUGA:Link Nonton Queen of Tears Episode 1-2 Sub Indo, Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won Bikin Baper!

Katanya, berbeda dengan zaman dahulu, generasi muda menganggap pernikahan adalah tujuan utama kehidupan.

Namun fenomena yang saat ini terjadi, kawula muda menganggap bahwa itu kebiasaan lama sudah tak terjadi saat ini.

"Jadi ada kala apa yang terjadi di zaman dahulu itu yang masih menganggap perkawinan menjadi salah satu tujuan dalam kehidupan ini sudah tidak terjadi saat ini," terangnya.

Lebih lanjut, Rose Mini Agoes Salim menjelaskan dampak dari perubahan pola pikir modern pada masyarakat dipengaruhi karena tingkat status ekonomi yang masih rendah.

Sehingga, katanya, karena faktor itu juga turut berkontribusi turunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia.

BACA JUGA:Komnas Perempuan Soroti Angka Pernikahan Turun di Indonesia, Disebabkan Kasus KDRT Meningkat

BACA JUGA:Rekomendasi 45 Kata Terbaik untuk Membuat Kartu Ucapan Selamat Bulan Suci Ramadhan 2024

"Penyebabnya, kan, memang bermacam-macam ya misalnya saja mereka berpikir menikah maka harus siap tidak hanya dari psikologis atau jiwa tapi juga finansial," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: