Boeing Investigasi Pesawat 787 Dreamliner LATAM Airlines 'Terjun Bebas', Pakar: Peristiwa Angsa Hitam Sangat Langka

Boeing Investigasi Pesawat 787 Dreamliner LATAM Airlines 'Terjun Bebas', Pakar: Peristiwa Angsa Hitam Sangat Langka

Boeing Investigasi Pesawat 787 Dreamliner milik LATAM Airlines, Pakar: Peristiwa Angsa Hitam Sangat Langka-Screenshoot/YouTube-

BACA JUGA:Foto Kate Middleton Bersama 3 Anaknya Dituding Dimanipulasi, Media Dunia Take Down Serentak

BACA JUGA:3 Media Asing Ini Soroti Pilot Batik Air Tidur saat Terbang, Berikut Ulasannya

Administrator penjualan Veronica Martinez mengatakan pesawat itu terasa seperti berhenti di udara, dan kemudian kami terjun begitu saja.

“ Orang-orang terbang, bayi-bayi terjatuh, sungguh mengerikan, banyak orang terluka,” katanya kepada AFP.

Kru darurat bergegas ke Bandara Auckland untuk menyambut penerbangan yang datang, mengirimkan lebih dari selusin ambulans dan kendaraan medis lainnya.

Pekerja pendukung Gabriel Felipe de Oliveira Adaime mengatakan penerbangan itu menimbulkan trauma, sementara sesama penumpang Agustin Ramonda mengatakan itu adalah salah satu dari tiga detik terburuk dalam hidup saya.

Paramedis mengatakan mereka merawat sekitar 50 pasien. Empat orang masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa pagi, kata pejabat Kesehatan kepada AFP.

BACA JUGA:Kapal Pekerja Migran Tenggelam, Dua Pahlawan Devisa Indonesia Meninggal di Korsel

BACA JUGA:Juru Bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah Ultimatum Israel, Ramadhan Bulan Jihad

Penerbangan tiba tepat waktu, kata LATAM dalam sebuah pernyataan.

Penumpang LATAM Airlines, Brian Jokat mengatakan dia berbicara dengan salah satu pilot setelah pesawat mendarat.

" Saya bertanya kepadanya 'apa yang terjadi?' dan dia berkata kepada saya 'Saya kehilangan instrumentasi saya sebentar dan kemudian tiba-tiba muncul kembali'," kata penumpang tersebut kepada stasiun televisi nasional Radio Selandia Baru.

Penyelidik keselamatan kecelakaan udara Joe Hattley mengatakan kepada AFP bahwa masalah teknis jarang terjadi pada pesawat modern.

“ Rekor penerbangan tersebut akan menjadi kunci untuk memahami peristiwa ini,” kata Hattley, yang juga mengajar di Universitas New South Wales di Australia.

BACA JUGA:Hari Perempuan Sedunia, 1 dari 10 Wanita Terjebak Kemiskinan Ekstrem

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads