Kasus DBD semakin Meningkat Akibat Perubahan Iklim, Bagaimana Pengaruhnya?

Kasus DBD semakin Meningkat Akibat Perubahan Iklim, Bagaimana Pengaruhnya?

Edukasi pentingnya vaksin DBD-Ancaman kasus arbovirus meluas secara global-Kemenkes

BACA JUGA:Alhamdulillah, Kasus DBD di Jakarta Selatan April Ini Turun Signifikan

"El Nino mempengaruhi kenaikan suhu yang terjadi dan mengakibatkan meningkatnya aktivitas nyamuk dalam menggigit," jelas Imran ketika dihubungi pada Senin, 13 Mei 2024.

Nyamuk Aedes aegypti sendiri dapat menggigit atau menghisap darah 2-3 kali dibanding ketika suhu normal.

Sementara La Nina menyebabkan curah hujan tinggi yang berujung pada semakin banyaknya tempat penampungan air.

"Sehingga banyak tempat penampungan air yang dimungkinkan untuk perkembangan vektor Aedes sp," sambungnya.

Dengan semakin meningkatnya kasus DBD, Kementerian Kesehatan mengirimkan SE Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD.

BACA JUGA:3 Lokasi Ini Paling Banyak Kasus DBD di Jakarta Barat, Remaja Hingga Dewasa

Surat edaran tersebut terkait mengaktifkan Gerakan PSN 3M Plus dengan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) di wilayah masing-masing.

Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan vaksin DBD untuk mencegah lebih beratnya dampak gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Imran mengungkapkan bahwa saat ini terdapat dua vaksin yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM RI.

BACA JUGA:Fairuz Arafiq Bersyukur Bisa Pulang ke Rumah Setelah Lebaran di RS, Dirawat Sakit DBD

Vaksin ini masih menjadi skema pilihan (berbayar) bekerja sama dengan pihak organisasi profesi di Indonesia.

Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan kajian dan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk dapat dipergunakan oleh program secara luas berskala nasional.

“Jadi belum ada pemberian vaksin Dengue gratis,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: