Mafia BBM Ilegal di Polri Dikuliti Sugeng IPW: Rudy Soik Sudah Ditarget Sejak Dulu

BACA JUGA:Arab Saudi Lobi Zinedine Zidane, Gantikan Posisi Roberto Mancini Jelang Melawan Timnas Indonesia

BACA JUGA:Pura-Pura Pinjam HP Malah Dibawa Kabur, Korban Disuruh Beli Lem

“Saat Rudy menanyakan, mereka mengaku telah menyerahkan uang kordinasi, itu merupakan suap sebanyak Rp 4 juta,” tegasnya.

Menurut Sugeng, Rudy merupakan Polisi rendahan namun berani mengungkap bekingan-bekingan atasannya.

Jika tindakan Rudy dalam menangani perdagangan BBM ilegal, harusnya yang diminta pertanggung jabawan dari Kapolres hingga Kasat dan bukan hanya Rudy saja.

“Harusnya yang didalami adalah dua postur, yaitu Propam dan kesatuan kerja,” jelas Sugeng.

BACA JUGA:Daftar 7 Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo Hari ini, Ada Raffi Ahmad hingga Gus Miftah

BACA JUGA:PDI Perjuangan dan NasDem Tak Gabung Kabinet, Golkar Gak Mau Ambil Pusing

Sugeng mengatakan bahwa adanya dugaan oknum Propam terlibat untuk mngatasi jika adanya yang menganggu dari kepolisian, maka Propam yang menghentikan.

Sedangkan satuan kerja atau Krimsus menekan masyarakat kalau ada yang ilegal, namun jika telah berjalan, main mata dengan memberikan jatah atau setoran.

“Kapolda tahu adanya masalah ini tapi apakah Kapolda mendapatkan laporan informasi yang lengkap atau informasi yang disesatkan,” ungkap Sugeng.

BACA JUGA:Pura-Pura Pinjam HP Malah Dibawa Kabur, Korban Disuruh Beli Lem

BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Menteri HAM, Ini Target Natalius Pigai

Sugeng menegaskan bahwa keberadaan Rudy merupakan duri dalam daging bagi oknum-oknum Polri yang bermain dalam kasus ini.

Selain itu Sugeng juga mempertanyakan jika keberanian Rudy merusak institusi Polri dan mempertanyakan bahwa yang merusak sebenarnya apakah oknum yang melindungi perdagangan BBM ilegal atau Rudy Soik.

Sumber: