Suwarno Wisetrotomo Sejak Awal Ditunjuk Yos Suprapto dan Galeri Nasional Sebagai Kurator Pameran, Ceritakan Proses Hingga Kisruh

Suwarno Wisetrotomo Sejak Awal Ditunjuk Yos Suprapto dan Galeri Nasional Sebagai Kurator Pameran, Ceritakan Proses Hingga Kisruh

Suwarno Wisetrotomo bertugas sejak awal ditunjuk sebagai kurator pameran lukisan Yos Suprapto. --Mojokdotco/YouTube Podcast Putcast

Hingga akhirnya Suwarno dan Yos sempat sepakat soal display 2 lukisan yang selalu diperdebatkan karena dianggap tak sesuai tema. 

“Saya bilang di WA, saya mbatin, saya memangnya takut ya? Lho ini soal tema lukisan, tidak relate. Lalu saya minta 2 lukisan itu jangan dipajang, bukan diturunkan lho ya,” kata Suwarno. 

Namun hingga pada saat pameran hendak dimulai, lukisan itu tetap dipajang. 

Suwarno dan Yos sudah sepakat untuk menutup lukisan itu dengan kain hitam dan kertas hitam. 

“Oke ya sudahlah, gak apa-apa asal benar ditutup. Kalau ditutup ya ditutup, jangan dibuka lho ya,” kata Suwarno. 

Namun saat meminta laporan tim untuk mengupdate foto perkembangan display lukisan, ternyata menurut Suwarno, lukisan itu ditutup dengan kain hitam namun bagian bawahnya diikat seperti tirai di rumah sehingga bisa membuat orang lain penasaran untuk membuka lukisan itu. 

“Itu lho, diikat kainnya seperti tirai. Wah saya bilang, ini namanya nantang nantang. Namun Yos tetap keukeuh. Makanya saya katakan, saya gak cocok. Saya mundur,” tegas Suwarno yang merasa tidak dihargai. 

BACA JUGA:Pameran Yos Suprapto Dibredel, PDIP: Pemerintah Sekarang Mirip Orde Baru!

Klarifikasi Galeri Nasional

Galeri Nasional Indonesia memberikan klarifikasi terkait pembatalan pameran Yos Suprapto. 

Galeri Nasional Indonesia menegaskan bahwa keputusan penghentian pameran bukanlah tindakan yang dipaksakan atau sebagai bentuk pembredelan terhadap karya seni.

Sebaliknya, pihak Galeri Nasional Indonesia telah berupaya untuk memediasi perbedaan pendapat ini dengan komunikasi yang intensif dan terbuka antara semua pihak yang terlibat. 

Proses mediasi dilakukan dengan tujuan untuk menemukan solusi yang adil bagi seniman, kurator, dan Galeri Nasional, tanpa mengorbankan integritas dan keselarasan kuratorial pameran.

“Galeri Nasional Indonesia selalu mengutamakan profesionalisme dan kebebasan berekspresi seni. Kami percaya bahwa dalam proses kuratorial, komunikasi yang baik antara seniman dan kurator sangat penting untuk menjaga keselarasan tema dan kualitas pameran. Kami berusaha memfasilitasi komunikasi ini dengan sebaik-baiknya, namun dalam hal ini, penyimpangan tema yang terjadi tidak dapat dipungkiri,” kata Jarot Mahendra, Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia.

BACA JUGA:Pameran Yos Suprapto Dibredel, PDIP: Pemerintah Sekarang Mirip Orde Baru!

Baru-baru ini, penundaan pameran “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang menampilkan karya Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (GNI) menjadi perhatian publik, dengan beberapa pihak melontarkan tuduhan tentang adanya pembredelan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads