3.000 Karyawan PT Victory Chingluh Indonesia Kena PHK, Wabup Tangerang Buka Suara

3.000 Karyawan PT Victory Chingluh Indonesia Kena PHK, Wabup Tangerang Buka Suara

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah angkat bicara soal isu PHK yang melanda sejumlah pabrik salah satunya PT Victory Chingluh Indonesia.--Candra Pratama

TANGERANG, DISWAY.ID - Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah angkat bicara soal isu PHK yang melanda sejumlah pabrik salah satunya PT Victory Chingluh Indonesia.

Menurutnya, pemerintah akan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) sebanyak-banyaknya sebagai solusi bagi para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

BLK itu, kata Intan, akan berisi pelatihan dari berbagai sektor usaha.

Mulai dari pelatihan menjahit, mencukur, service elektronik, hingga pelatihan make-up.

BACA JUGA:3.000 Karyawan Pabrik Sepatu Olahraga PT Victory Chingluh Indonesia Dihantam Badai PHK!

"Solusi kami ini yang kami tawarkan untuk usaha-usaha, kami juga buka BLK. Jadi kami menawarkan beberapa, itu kan bisa jadi servis AC, bengkel, cukur, make-up, terus menjahit," ujarnya kepada awak media, Senin, 10 Maret 2025.

"Itu bisa dijadikan industri-industri yang bisa menampung mereka kalau mereka ingin," sambung Intan.

Intan menyampaikan, para peserta BLK ini nantinya akan memiliki keahlian di bidang yang mereka inginkan, kemudian diharapkan bisa membuka usaha rumahan.

BACA JUGA:KSPN Ungkap Hal Menarik Penyebab Terjadinya PHK di PT Victory Chingluh Indonesia

"Enterpreneur sendiri. Kayak sekarang kan orang pada bikin kopi, menjahit aja orang pasti butuh kok. Penjahit itu orang pasti butuh, make-up aja orang pasti butuh. Ya kan anak perpisahan, wisuda, kawinan dan lain-lain," tuturnya.

Di samping itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono menuturkan, pasca Pandemi Covid-19, PHK besar-besaran masih terus menghantam Industri padat karya di Kabupaten Tangerang.

Terlebih, industri yang umumnya berorientasi terhadap eskpor.

BACA JUGA:Beredar Kabar, Akan Ada PHK Kloter Kedua di PT Victory Chingluh Indonesia?

"Itu memang dampak secara global, memang tidak seimbang antara produksi dan permintaan. Kalau tidak seimbang mau engga mau perusahaan akan melakukan efisiensi. Itu yang dilakukan pasti akan terjadi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads