bannerdiswayaward

Mahfud MD Dukung Protes Rakyat, tapi Kritik Aksi Anarkis yang Memakan Korban: Sudah Mencekam!

Mahfud MD Dukung Protes Rakyat, tapi Kritik Aksi Anarkis yang Memakan Korban: Sudah Mencekam!

Mantan Menkopolhukam Mahfud MD menyoroti dampak demonstrasi belakangan ini.-Tangkapan layar YT-

Di sisi lain, ia mengkritik tindakan aparat yang berlebihan, seperti video yang beredar tentang Brimob mengeroyok seorang demonstran di flyover Gerbang Pemuda Sentral, Jakarta. “Dia sendirian dikeroyok, ditendang, dan dipukul rame-rame,” tutur Mahfud, menekankan bahwa kondisi ini sudah tidak sehat.

Paham Kondisi Aparat, tapi Atasan Harus Bertanggung Jawab

Mahfud menyatakan pemahamannya terhadap posisi aparat yang terjepit di lapangan.

Menurutnya, aparat harus mengamankan situasi atas perintah atasan, sementara mereka juga menghadapi amukan massa.

BACA JUGA:Fraksi Gerindra Sampaikan Duka dan Permohonan Maaf, Setujui Penghentian Tunjangan Anggota DPR

“Saya mengaku paham dengan kondisi aparat penegak hukum yang terjepit di lapangan. Sebab, mereka harus mengamankan situasi dari perintah atasannya. Selain itu, mereka juga harus menghadapi amukan dan kemarahan massa,” katanya.

Namun, ia menekankan bahwa tanggung jawab utama ada pada atasan untuk memberikan arahan yang cermat agar tidak memakan korban.

“Nah oleh sebab itu, ini yang harus bertanggung jawab adalah atasan. Dalam memberi komando itu supaya cermat dari waktu ke waktu,” tegas Mahfud.

Ia tidak ingin bentrokan antara rakyat dan aparat terus berlanjut, karena keduanya menjadi korban.

BACA JUGA:Panglima TNI-Kapolri Menghadap Prabowo, Diperintahkan Tindak Tegas Massa yang Anarkis!

“Padahal aparat itu hanya menerima tugas, tidak ikut mengambil keputusan politik. Jadi korban, polisi jadi korban, rakyat jadi korban. Oleh sebab itu, ini harus diselesaikan,” ujarnya.

Akar Masalah: Akumulasi Kekecewaan dan Aroganisme Politisi

Menurut Mahfud, masalah utama adalah akumulasi kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang menimbulkan protes di berbagai bidang.

Ia juga menyoroti sikap politisi yang arogan dan kurang empati terhadap kehidupan masyarakat.

"Masalah utama yang kita lihat itu adalah akumulasi kekecewaan memang. Kemudian banyak politisi yang arogan, tidak punya empati terhadap kehidupan masyarakat. Sehingga menimbulkan reaksi yang kemudian memanas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads