Terkuak di Rekonstruksi, Kejinya Eksekusi Penculikan yang Berujung Kematian MIP Sang Kacab Bank BUMN
Rekonstruksi kasus penculikan yang berujung kematian pada Kacab Bank BUMN 'MIP' mengungkap betapa terencana dan kejinya aksi para tersangka-Disway.id/Rafi Adhi-
JAKARTA, DISWAY.ID - Rekonstruksi kasus penculikan yang berujung kematian pada Kacab Bank BUMN 'MIP' mengungkap betapa terencana dan kejinya aksi para tersangka.
Digelar di Polda Metro Jaya, penyidik merekonstruksi 57 adegan, meningkat dari rencana awal 47 adegan, karena ditemukan sejumlah detail baru terkait pemindahan korban serta aliran uang kepada para eksekutor.
BACA JUGA:Cegah Inflasi Pangan, BGN Minta Pemda Dorong Pemanfaatan Lahan Untuk Bertani dan Beternak
Kasus ini bermula ketika Erasmus Wawo dan kelompoknya berkumpul di sebuah warung kopi. Di tempat itu, mereka sepakat mengeksekusi penculikan terhadap kepala cabang bank yang sudah lama mereka incar.
Kopda Feri Herianto kemudian menyerahkan Rp350 ribu kepada Reviando Aquinas Handi untuk membeli perlengkapan: lakban, handuk kecil, masker, dan beberapa bungkus rokok.
Usai berbelanja kebutuhan, lima anggota Erasmus Wawo, Andre Tomatala, Johannes Ronald Sebenan, Emanuel Woda Bertho, dan Reviando Aquinas Handi bergerak menggunakan Avanza putih.
Sementara itu, Kopda Feri Herianto memilih naik Calya bersama Serka Frengky Yaru. Dua mobil tersebut bergerak menuju Lotte Mart, Calya di depan dan Avanza mengikutinya.
BACA JUGA:AMPHI Apresiasi Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil: Ini Bentuk Supremasi Rakyat!
BACA JUGA:Prabowo Prioritaskan Sekolah 3T sebagai Penerima Pertama Papan Interaktif Digital
"Dalam perjalanan, Avanza sempat berhenti. Erasmus turun dan menutup dua digit pelat nomor mobil menggunakan lakban hitam demi menghilangkan identitas kendaraan," kata Iptu Tiguanto.
Aksi Penculikan Berlangsung Cepat
Setiba di lokasi, Emanuel melakukan tapping parkir. Tak lama kemudian, mobil korban, Ertiga hitam, masuk dan terparkir.
Avanza putih berhenti tak jauh dari posisi korban. Ketika MIP muncul menuju mobilnya, Kopda Feri mengabari Erasmus bahwa target sudah tiba.
Erasmus dan Andre langsung bergerak. Mereka memaksa MIP masuk ke Avanza. Reviando menarik kerah korban, Andre menahan tubuh bagian kiri, sementara Erasmus menutup mata dan mulut korban dengan lakban.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: